Terburuk Sejak Krisis 1998, Ekonomi Thailand Minus 12% pada Kuartal II

ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/aww/cf
Ilustrasi. Ekonomi Thailnd terpukul sangat dalam akibat pandemi virus corona lantaran kunjungan wisatawan asing yang selama ini menjadi andalan anjlok.
Penulis: Agustiyanti
17/8/2020, 19.21 WIB

Sementara Thailand telah mencabut sebagian besar pembatasan setelah tidak melihat penularan lokal virus corona selama lebih dari 80 hari. Ekonomi mereka terus menderita karena permintaan global yang melambat dan larangan yang sedang berlangsung terhadap kunjungan wistawan asing asing.

NESDC mengatakan mereka memperkirakan hanya 6,7 ​​juta turis asing yang datang ke Thailand tahun ini setelah rekor tahun lalu 39,8 juta dan mengatakan tidak ada turis asing pada kuartal kedua.

 Sementara itu, NESDC memperkirakan penurunan ekspor 10% pada tahun 2020, setelah sebelumnya memperkirakan penurunan 8%.

"Pemulihan ekonomi yang jelas akan terjadi setelah ada vaksin, yang kami perkirakan pada pertengahan tahun depan," kata Kepala NESDC Thosaporn Sirisumphand dalam konferensi pers terpisah.

Pemerintah Thailand telah mendukung perekonomian dengan paket stimulus fiskal 1,9 triliun baht atau sekitar US$ 61 miliar). Sementara bank sentral telah memangkas suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini ke rekor terendah 0,5%.

Pandemi virus corona memukul perekonomian hampir seluruh negara di dunia, termasuk 20 negara dengan ekonomi terbesar atau G20.

Halaman: