Trump Klaim Menang Pilpres, Rebutan Suara Masih Ketat di Daerah Kunci

ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner/aww/cf
Staf kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertepuk tangan saat ia melambaikan tangan setelah berbicara kepada mereka dalam kunjungan ke kantor pusat kampanye kepresidenan pada Hari Pemilihan di luar Washington di Arlington, Virginia, Amerika Serikat, Selasa (3/11/2020).
Penulis: Yuliawati
4/11/2020, 14.21 WIB

Bagi partai Demokrat, Pennsylvania sering dianggap sebagai negara bagian penting yang berpotensi menempatkan Biden pada 270 suara dewan elektoral.

Hingga saat ini, Biden memimpin di California dengan perolehan sementara 67% dari 67% surat suara yang telah dihitung. Biden juga unggul di New York sebesar 58,2% dari perhitungan 86% surat suara yang masuk. Pun demikian, Joe Biden memimpin suara sejumlah 60% dari 87% suara yang telah dihitung di Washington.

Dalam kampanyenya, kedua kandidat menargetkan negara bagian tertentu untuk memperoleh dukungan suara. Menurut Edison Research, Trump mendulang dukungan dari negara bagian konservatif, seperti Alabama, Indiana, Kentucky, dan Tennessee. Sementara Biden yang merupakan Partai Demokrat, memilih negara bagian seperti Massachusetts, Vermont, New York, dan Connecticut.

Jajak pendapat Edison Research juga melihat bahwa Biden memimpin Trump di antara pemilih non-kulit putih. Setidaknya 11% orang Afrika-Amerika, 3% Hispanik, dan 30% orang Asia-Amerika memilih  Trump.

Pada pilpres 2020, terdapat peningkatan partisipasi pemilih. Jumlah pemilih di tahun ini mencapai 160 juta, angka ini melampaui 138 juta pemilih dari pemilu 2016.  Edison Research mengungkapkan bahwa sepertiga pemilih memutuskan untuk berpartisipasi dalam pemilu karena melihat permasalahan ekonomi di negara tersebut. Sementara itu, empat dari sepuluh pemilih mengatakan penanganan pandemic sangat buruk.

Pantauan US Election Project University of Florida mencatat, lebih dari 100 juta pemilih telah memberikan hak suaranya dalam early voting, melalui pos maupun secara langsung. Angka ini memecahkan rekor partisipasi pemilih tertinggi sejak pemilu 1908. 

Sistem pilpres AS menggunakan Dewan Elektoral untuk menentukan kandidat yang layak maju ke Gedung Putih. Setiap negara bagian memiliki elektor yang memberikan suara mereka untuk memilih presiden. Dewan Elektoral akan memberikan keputusan akhir pada 14 Desember mendatang. Pengumuman pemenang presiden pada 6 Januari 2021 dan pelantikannya pada 20 Januari 2021.

Penyumbang bahan: Agatha Lintang

Halaman: