Dianggap Picu Kerusuhan, Twitter Bekukan Akun Donald Trump

ANTARA FOTO/REUTERS/Jim Urquhar/AWW/dj
Jim Urquhart Pendukung Presiden AS Donald Trump berkumpul dalam sebuah aksi di Freedom Plaza, menjelang sertifikasi Kongres AS mengenai hasil pemilu November 2020, selama berlangsung protes di Washington, Amerika Serikat, Selasa (5/1/2021).
Penulis: Pingit Aria
7/1/2021, 09.26 WIB
USA-TRUMP (ANTARA FOTO/REUTERS/Marco Bello/aww/cf)

Langkah Facebook dan Youtube

Selain Twitter, platform media sosial Facebook dan Youtube juga menghapus unggahan dari akun Donald Trump. Namun, Facebook dan Youtube belum menangguhkan akun Trump meski ada tekanan dari sejumlah kelompok advokasi.

Dalam video yang diunggahnya ke media sosial, Trump menyerukan agar para pendukungnya kembali ke rumah. Ia pun memberikan simpati atas aksi kekerasan di gedung kongres Capitol itu.

Bagaimanapun, dalam video tersebut, ia juga menekankan kembali klaim bahwa telah terjadi kecurangan perhitungan suara dalam Pemilu Presiden AS. "Semua orang tahu itu, khususnya pihak seberang. Namun, Anda harus pulang sekarang," kata Trump.

"Ini adalah situasi darurat dan kami mengambil tindakan darurat yang sesuai, termasuk menghapus video Presiden Trump," kata Guy Rosen, Wakil Presiden Integritas Facebook, dalam sebuah pernyataan. "Kami menghapusnya karena kami yakin hal itu akan mengurangi risiko kekerasan yang sedang berlangsung."

Selain unggahan Trump, Facebook juga akan menyisir dan menghapus konten para penyerbu Gedung Capitol, dan segala konten yang menggaungkan seruan protes yang memicu kerusuhan dalam beberapa hari mendatang. 

YouTube milik Google juga melakukan hal serupa yaitu telah menghapus video Trump. Youtube menganggap unggahan Trump memuat ujaran kebencian terkait hasil pemilu AS yang digelar pada 3 November 2020 lalu.

Halaman: