Bisnis Ditekan Pemerintah, Jack Ma Tak Lagi Orang Terkaya di Tiongkok

Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA.
Pendiri perusahaan teknologi, Alibaba, Jack Ma, tak lagi menjadi orang terkaya di Tiongkok setelah Alibaba Group mendapat sorotan dari pemerintah Tiongkok atas dugaan monopoli.
3/3/2021, 12.41 WIB

Pendiri raksasa teknologi Alibaba, Jack Ma, terlempar dari gelar orang terkaya di Tiongkok berdasarkan laporan Hurun Global Rich List 2021. Hal ini seiring penyelidikan antitrust oleh pemerintah Tiongkok atas dugaan praktek monopoli yang dilakukan Group Alibaba.

Berdasarkan laporan tersebut, Jack Ma kini berada di posisi keempat orang terkaya di Tiongkok walaupun kekayaannya naik 22% dalam setahun terakhir menjadi 360 miliar yuan atau sekitar US$ 55,6 miliar.

"Regulator Tiongkok mengekang bisnis Jack Ma, mulai dari Ant Group dan Alibaba karena dugaan praktek monopoli," tulis laporan tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (3/3).

Tekanan itu dipicu oleh pidato Jack Ma di acara Bund Summit di Shanghai pada akhir Oktober 2020. Dalam pertemuan itu, Ma mengatakan bahwa Beijing menghambat inovasi, khususnya di bidang keuangan.

Saat itu ia juga mengecam sistem peraturan Tiongkok, yang menyebabkan rencana penawaran saham perdana ke publik atau IPO lini bisnis teknologi finansial (fintech) Jack Ma, Ant Group gagal.

Taipan Tiongkok itu pun dipanggil oleh Beijing pada awal November 2020 (2/11). Bank sentral Tiongkok atau PBOC juga memanggil Ant Group dan meminta perusahaan mengubah bisnis, sehingga hanya berfokus pada fintech pembayaran.

Lini bisnis e-commerce mereka Alibaba juga ditekan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok telah melakukan penyelidikan terhadap Alibaba atas dugaan monopoli sejak akhir 2020. Perusahaan pun terancam denda 10% dari pendapatan atau sekitar US$ 7,8 miliar, jika terbukti menyalahgunakan dominasi pasar.

Sejak tekanan itu, nilai kapitalisasi pasar Alibaba turun US$ 150 miliar atau sekitar Rp 2.106 triliun berdasarkan data Bloomberg. Harga saham Alibaba juga turun lebih dari 16% sejak rencana IPO Ant Group terhenti.

Gubernur PBOC, Yi Gang sempat mengatakan bahwa hal yang menimpa Alibaba dan Ant Group merupakan persoalan rumit yang terkait dengan peraturan.

“(Alibaba dan Ant) harus mengikuti prosedur hukum,” kata Yi dalam diskusi panel di World Economic Forum, dikutip dari CNBC Internasional, Januari 2020 (27/1). “Ant Group perlu mengatasi masalah seperti privasi pengguna”.

Bahkan, Alibaba dan Ant Group juga dikabarkan akan dinasionalisasi. Sumber IB Times mengatakan, penyelidikan Alibaba dan tekanan pada Ant Group merupakan bukti tekad Beijing untuk menasionalisasi keduanya.

Sumber internal di bidang industri keuangan digital, Song Qing menyampaikan hal serupa. “Pasti akan ada hasil. Sekarang mereka telah memulai penyelidikan,” kata dia kepada Radio Free Asia dikutip dari IB Times, Januari lalu (8/1).

"Mereka menetapkan rencana untuk menasionalisasi Ant Group dan Alibaba. Waktunya disengaja,” kata dia. “Semua rencana itu datang dari pimpinan pusat.” Level tertinggi yang dimaksud kemungkinan pimpinan Partai Komunis Tiongkok.

alibaba (Instagram/@alibaba.group)

Daftar Tiga Besar Orang Terkaya di Tiongkok

Adapun gelar orang terkaya di Negeri Panda kini ditempati oleh pendiri perusahaan minuman Nongfu Spring, Zhong Shanshan, dengan kekayaan mencapai 550 miliar yuan atau US$ 85 miliar.

Zhong merupakan pendatang baru di daftar orang terkaya di dunia berkat IPO Nongfu Spring pada September 2020. Milyuner asal Hangzhou ini juga memiliki bisnis vaksin melalui Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise yang kini bernilai lebih dari US$ 10 miliar.

Ini menjadikan Zhong segelintir dari pebisnis dunia yang memiliki lebih dari satu bisnis dengan kapitalisasi pasar di atas US$ 10 miliar, yakni Nongfu Spring US$ 31,5 miliar dan Wantai Biological Pharmacy Enterprise US$ 16,6 miliar.

Di posisi kedua ada pendiri raksasa gim, Tencent, Pony Ma, dengan kekayaan mencapai 480 miliar yuan (US$ 74 miliar), tumbuh 70% dalam setahun. Serta di posisi ketiga, pendiri perusahaan e-commerce Pinduoduo Collin Huang dengan kekayaan yang meroket 283% dalam setahun menjadi 450 miliar yuan atau US$ 69 miliar.

Meski demikian, posisi Jack Ma di urutan ketiga masih di atas pendiri ByteDance, Zhang Yiming, yang memiliki kekayaan 349 miliar yuan atau US$ 54 miliar. Yimming untuk pertama kalinya masuk dalam daftar lima besar orang terkaya di Tiongkok.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan