Singapura Keluar dari Resesi, Ekonomi Kuartal I Tumbuh 0,2%

123RF.com/Phuong Nguyen Duy
Ilustrasi. Bank Sentral Singapura memperkirakan ekonomi negara tersebut tumbuh lebih tinggi dari proyeksi pemerintah 4-6%.
Penulis: Agustiyanti
14/4/2021, 14.18 WIB

Bank Sentral Singapura mempertahankan kebijakan moneternya pada Rabu (14/4). Mereka menyatakan sikap akomodatif tersebut sejalan dengan prospek inflasi yang rendah dan ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi.

Otoritas Moneter Singapura (MAS) lebih optimistis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Bank sentral memperkirakan ekonomi Singapura akan melebihi batas atas proyeksi pertumbuhan pemerintah sebesar 4% hingga 6% kecuali ada kemunduran pada pemulihan ekonomi global.

Meski demikian, MAS mengingatkan sektor-sektor yang paling parah terkena krisis akan terus menghadapi kekurangan permintaan yang signifikan.

"Karena inflasi inti diperkirakan akan tetap rendah tahun ini, MAS menilai bahwa sikap kebijakan yang akomodatif tetap sesuai," kata bank sentral dalam pernyataannya.

Dolar Singapura menguat 0,2% setelah keputusan bank sentral dan rilis data produk domestik bruto (PDB) yang lebih baik dari perkiraan.

Bank sentral memperkirakan inflasi inti akan naik secara bertahap selama sisa tahun ini dan mencapai 0% –1% pada 2021. Namun, MAS menaikkan kisaran perkiraannya untuk inflasi utama menjadi 0,5-1,5% dari −0,5-0,5% sebelumnya.

Halaman: