The Fed Pertahankan Bunga Rendah meski Prediksi Ekonomi AS Pulih Cepat

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Bank Sentral AS mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol.
Penulis: Agustiyanti
29/4/2021, 08.17 WIB

"Sektor yang paling terpengaruh oleh pandemi tetap lemah tetapi telah menunjukkan perbaikan. Inflasi meningkat, sebagian besar mencerminkan faktor peralihan. Kondisi keuangan secara keseluruhan tetap akomodatif, sebagian mencerminkan langkah-langkah kebijakan untuk mendukung ekonomi dan aliran kredit ke rumah tangga dan bisnis AS," kata dia.

Komite mencatat bahwa kemajuan ekonomi sangat bergantung pada jalannya pandemi. Jumlah kasus harian telah turun secara signifikan karena AS telah memvaksinasi hampir 3 juta orang setiap hari. AS merupakan negara yang paling cepat memberikan suntikan vaksin kepada warganya terlihat dalam databoks di bawah ini.

"Krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung terus membebani ekonomi, dan risiko terhadap prospek ekonomi tetap ada," kata pernyataan itu.

Anggota komite dengan suara bulat setuju untuk tetap menjalankan kebijakan. "The Fed tidak memberikan petunjuk bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperlambat laju pembelian asetnya, apalagi memikirkan untuk menaikkan suku bunga," kata Paul Ashworth, kepala ekonom AS di Capital Economics.

Keputusan itu diambil sehari sebelum Departemen Perdagangan merilis angka PDB kuartal pertama awal yang diproyeksikan menunjukkan kenaikan sebesar 6,5%. Sebagian besar ekonom, termasuk di The Fed, memperkirakan AS akan mengalami tahun terbaik penuhnya setidaknya sejak 1984.

Inflasi juga meningkat, dengan harga konsumen bulan Maret naik 2,6% untuk kenaikan tahun-ke-tahun tercepat sejak Agustus 2018.

Halaman: