Slovenia Tangguhkan Vaksin Johnson & Johnson Usai Kematian Warganya

Antara
Vaksin Johnson & Johnson (Foto: Antara)
30/9/2021, 15.45 WIB

Pemerintah Slovenia juga telah menyetujui pembelian tambahan 100 ribu dosis J&J dari Hongaria seiring dengan permintaan yang meningkat. Meski demikian, Poklukar mengatakan vaksin masih memberikan manfaat besar. “Manfaat lebih besar daripada risikonya”, katanya.

Vaksin Covid-19 produksi Johnson & Johnson hanya digunakan sebanyak satu kali dosis. Mereka juga telah mempublikasikan data yang menunjukan bahwa vaksin tersebut menghasilkan perlindungan sampai delapan bulan.

Data terbaru mereka juga menunjukkan vaksin yang digunakan sebagai booster juga terbukti 94% bekerja efektif untuk pasien dengan gejala ringan hingga parah. Dosis kedua vaksin J&J juga terbukti menaikkan antibodi hingga enam kali lipat.

Efektivitas itu diperoleh dengan melakukan uji coba dosis kedua fase III terhadap 30.000 orang yang diberikan 56 hari setelah suntikan dosis pertama pada usia 18 tahun ke atas. J&J mengatakan, booster yang diberikan dua bulan setelah dosis pertama meningkatkan kadar antibodi empat hingga enam kali lipat.

Ketika diberikan enam bulan setelah dosis pertama, tingkat antibodi meningkat dua belas kali lipat. Efek samping pada suntikan dosis kedua terlihat tidak berbeda jauh dengan vaksin dosis tunggal.

Sedangkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Johnson & Johnson pada 7 September lalu. Dari hasil studi klinis fase 3, vaksin Janssen memiliki efikasi 67,2% untuk mencegah seluruh gejala Covid-19.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika