Ukraina Diserang Rusia, Amerika Tidak Akan Kirim Tentara

ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/WSJ/cf
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan pidato tentang upaya pemerintahannya untuk melakukan pencegahan dan diplomasi sebagai respons terhadap meningkatnya militer Rusia di perbatasan Ukraina, dari Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Jumat (18/2/2022).
Penulis: Desy Setyowati
25/2/2022, 06.13 WIB

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyampaikan bahwa tidak akan mengirim tentara ke Ukraina. Ini ia sampaikan saat mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia karena memulai invasi.

"Pasukan kami tidak dan tidak akan terlibat dalam konflik,” kata Biden dikutip dari CNN Internasional, Jumat (25/2). "Pasukan kami tidak pergi ke Eropa untuk berperang di Ukraina, tetapi membela sekutu NATO dan meyakinkan sekutu di timur."

Biden juga sangat berhati-hati untuk menjelaskan bahwa AS tidak agresif terhadap Rusia. “Biar saya perjelas, ini adalah langkah defensif sepenuhnya dari pihak kami. Kami tidak berniat melawan Rusia,” kata dia.

Sebelumya pada bulan ini, Biden mengatakan kepada NBC News bahwa dia tidak akan mempertimbangkan skenario apa pun yang termasuk mengirim pasukan AS untuk mengevakuasi orang Amerika di Ukraina.

"Tidak ada. Itu perang dunia ketika Amerika dan Rusia mulai menembak satu sama lain," katanya.

Sedangkan Putin memerintahkan pasukannya menyerang Ukraina pada Kamis (24/2), diikuti dengan ledakan di ibu kota Ukraina, Kyiv dan beberapa kota lainnya. Pasukan Ukraina mengklaim terlibat pertempuran di dalam perbatasan.

CNBC Internasional melaporkan, elemen utama dari invasi Putin adalah ketakutannya bahwa Ukraina dapat menjadi bagian dari NATO. Ukraina berbatasan dengan negara-negara anggota NATO Polandia, Slovakia, Hongaria dan Rumania.

Jika Rusia mengancam salah satu negara itu, AS akan diminta oleh perjanjian untuk membela mereka.

Halaman: