UNHCR Proyeksi 4 Juta Warga Ukraina Mengungsi imbas Invasi Rusia

ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/foc/sad.
Warga negara asing yang melarikan diri dari invasi Rusia ke Ukraina menunggu di perbatasan Shehyni untuk memasuki Polandia dekat Mostyska, Ukraina, Selasa (1/3/2022).
Penulis: Happy Fajrian
2/3/2022, 07.24 WIB

Perwakilan dari Inggris dan AS menunjukkan pada pertemuan Dewan Keamanan PBB Senin (28/2) bahwa negara mereka masing-masing menjanjikan bantuan tambahan sebesar US$ 54 juta (Rp 774 miliar), sementara Norwegia menjanjikan US$ 226 juta (Rp 3,24 triliun).

Sedangkan delegasi dari India menjanjikan pasokan dan bantuan medis, dan perwakilan Albania mengatakan negara itu akan menerima pengungsi.

Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, berterima kasih kepada negara-negara yang telah menyambut para pengungsi. “Solidaritas ini penting untuk diperluas tanpa diskriminasi berdasarkan ras, agama, atau etnis,” katanya.

Bahkan entitas swasta turut menawarkan bantuan, seperti Airbnb Inc. yang mengatakan akan menyediakan perumahan jangka pendek gratis kepada 100.000 pengungsi. Perusahaan ini telah menawarkan bantuannya kepada para pemimpin di Polandia, Rumania, Jerman dan Hongaria.

Koalisi senator AS meminta Presiden Joe Biden dalam surat Senin untuk memberikan penunjukan Status Perlindungan Sementara (Temporary Protected Status/TPS) ke Ukraina sebagai bagian dari upaya untuk memastikan warga negara Ukraina di AS tidak harus kembali ke negara asal mereka sekarang.

“Memberikan TPS kepada populasi terbatas Ukraina yang saat ini berada di AS untuk sementara akan menciptakan gangguan minimal bagi negara kita, tetapi memaksa orang-orang ini untuk kembali ke zona perang tidak dapat diterima,” kata surat itu.

Halaman: