AS Kirim Lagi Senjata ke Ukraina Senilai Rp6 T, Termasuk Roket Canggih

ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/WSJ/cf
Seorang warga lokal melihat kendaraan peluncur roket yang sedang dipindahkan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di dekat Kramatorsk, Donetsk, Ukraina, Senin (30/5/2022).
Penulis: Happy Fajrian
9/7/2022, 14.16 WIB

Amerika Serikat (AS) kembali mengirimkan bantuan senjata kepada Ukraina untuk menghadapi Rusia. Presiden AS Joe Biden menandatangani paket bantuan senjata baru senilai US$ 400 juta atau setara Rp 6 triliun, di antaranya empat unit sistem roket mobilitas tinggi (high mobility artillery rocket systems/HIMARS) dan amunisi.

Bantuan baru AS dimaksudkan untuk mendukung Ukraina saat menghadapi serangan berat artileri Rusia. Sejak invasi 24 Februari, pasukan Rusia telah menguasai sebagian besar wilayah di sisi selatan Ukraina di atas Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.

Rusia perlahan-lahan mendorong pasukan Ukraina keluar dari dua wilayah pemberontak yang didukung Rusia di Ukraina timur yang telah diakui sebagai negara merdeka.

Seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan HIMARS tambahan akan membuat jumlah total sistem ini menjadi 12.

“Ukraina sekarang telah berhasil menyerang lokasi Rusia di Ukraina, lebih dalam di belakang garis depan dan mengganggu kemampuan Rusia untuk melakukan operasi artileri itu,” kata pejabat itu seperti dikutip Reuters, Sabtu (9/7).

Pejabat itu menambahkan bahwa semua HIMARS yang diberikan ke Ukraina diperhitungkan setelah kementerian pertahanan Rusia awal pekan ini mengatakan telah menghancurkan dua sistem HIMARS dan gudang amunisi mereka di Ukraina timur.

Amerika Serikat mulai menyediakan sistem senjata roket presisi kunci ke Ukraina bulan lalu setelah menerima jaminan dari Kyiv bahwa mereka tidak akan menggunakannya untuk mencapai target di dalam wilayah Rusia.

Ukraina belum menggunakan sistem HIMARS untuk menyerang di luar Ukraina, tambah pejabat itu. Paket senjata terbaru juga mencakup amunisi yang lebih tepat untuk sistem artileri howitzer, yang tersedia untuk militer AS tetapi belum diberikan ke Kyiv.

Ribuan orang telah tewas di Ukraina dan jutaan mengungsi sejak invasi Rusia, yang Moskow sebut operasi militer khusus untuk melucuti senjata dan "denazifikasi" Ukraina.

Ketika Amerika Serikat dan sekutunya memberi Ukraina senjata yang semakin canggih, Washington telah mengadakan diskusi dengan Kyiv tentang bahaya eskalasi jika menyerang jauh di dalam Rusia, pejabat AS dan diplomatik mengatakan kepada Reuters.

Termasuk putaran bantuan terbaru, Amerika Serikat kini telah berkomitmen sekitar US$ 7,3 miliar sejak pasukan Rusia masuk ke Ukraina dan membawa perang skala penuh kembali ke Eropa.