Menilik 2 Karya Terkemuka Jean-Jacques Rousseau

alamy.com
Ilustrasi, Jean-Jacques Rousseau.
Editor: Agung
10/1/2023, 14.48 WIB

Langkah permbandingan itulah yang menandai langkah pertama menuju ketidaksetarana dan pada saat yang sama akan timbul kejahatan. Manusia akhirnya akan menuntut rasa hormat. Setiap orang pun ingin menjadi lebih baik dari orang lain.

Kemudian, Jean-Jacques Rousseau juga menyampaikan masyarakat sipil hanya untuk memberika perdamaian bagi semua orang dan memastikan hak atas kekayaan bagi siapapun yang beruntung untuk memiliki harta benda. Dengan demikian, ini merupakan keuntungan bagi setiap orang tetapi sebagian besar hanya untuk orang kaya.

Pasalnya, fenomena ini akan mengubah kepemilikan menjadi sah sementara hak orang miskin direbut. Fenomena ini baginya merupakan kontrak sosial yang agak curang karena orang miskin akan memperoleh jauh lebih sedikit daripada orang kaya. Meski demikian, orang kaya juga tidak lebih bahagia di kehidupan daripada orang miskin. Alasannya, mereka dianggap tidak akan pernah puas.

Bagi Jean-Jacques Rousseau, masyarakat atau sekumpulan manusia itu membuat orang saling membenci ketika kepentingan mereka bertentangan. Sikap terbaik yang dapat ditunjukkan keduanya adalah menyembunyikan permusuhan di balik topeng kesopanan.

Jean-Jacques Rousseau menganggap ketidaksetaraan bukanlah masalah yang terpisah tetapi salah satu aspek dari proses kehidupan panjang manusia sehingga menjadi terasing dari alam dan semakin jauh dari ‘kepolosan’.

Jean-Jacques Rousseau (britannica.com) 

2. Du Contrat Social (The Social Contact) 1762

Dalam karya terkemuka Jean-Jacques Rousseau berjudul Du Contrat Social, ia menyarankan cara untuk memulihkan kebebasan di masa depan. Karya ini dimulai dengan kalimat sensasional “Manusia dilahirkan bebas dan di mana pun dia dirantai” kemudian Rousseau melanjutkan argumen terkait manusia tidak perlu dirantai.

Jean-Jacques Rousseau menyampaikan, jika masyarakat sipil atau negara dapat memberlakukan Kontrak Sosial yang ‘tulus’ dan berbeda dari Kontrak Sosial ‘tipuan’ yang digambarkan dalam Discours sur l'origine de l'inegalité (Discourse on the Origin of Inequality), maka orang akan menerima pertukaran ini demi kemerdekaan dan jenis kebebasan politik dan negara yang lebih baik.

Namun, definisi kebebasan politik Jean-Jacques Rousseau cukup kontradiktif. Pasalnya, kesepakatan itu mengartikan bahwa individu bebas jika mereka hanya mematuhi aturan yang ditetapkan untuk diri mereka sendiri.

Berkaitan dengan pernyataan itu, Rousseau mendefinisikan masyarakat sipil sebagai orang-orang yang disatukan oleh kemauan umum atau kepentingan umum meskipun kadang dapat bertentangan dengan pendapat pribadi. Masyarakat tetap ada sebagai kelompok yang dijanjikan sesuatu.

Itulah dua karya terkemuka Jean-Jacques Rousseau tentang ketidaksetaraan.

Halaman: