Jagung merupakan tanaman palawija yang memiliki nama ilmiah Zea mays. Jagung dikenal luas oleh masyarakat Indonesia karena tanaman ini bisa dijadikan bahan makanan pokok pengganti nasi dan diolah menjadi berbagai hidangan.
Mengonsumsi jagung dapat bermanfaat bagi kesehatan. Berdasarkan publikasi Tufts University Health & Nutrition Letter, jagung merupakan sumber serat makanan, vitamin C, asam pantotenat (B5) dan mangan yang baik, sementara kalorinya relatif rendah.
Jagung yang dibudidayakan memiliki warna dan sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Jagung berwarna kuning mengandung lutein dan zeaxanthin, yaitu dua antioksidan karotenoid yang penting untuk kesehatan mata.
Tak hanya itu, jagung juga bermanfaat untuk ibu hamil. Mengutip buku Food is Your Medicine, konsumsi jagung bermanfaat untuk ibu hamil karena jagung merupakan sumber asam folat yang baik. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan cacat tabung saraf dan bayi dengan berat badan kurang.
Manfaat Jagung untuk Ibu Hamil
Terdapat sejumlah manfaat jagung untuk ibu hamil yang penting diketahui.
1. Mencegah cacat bayi saat lahir
Ibu hamil dapat merasakan manfaat jagung dengan mengonsumsinya untuk mencegah cacat bayi saat lahir karena jagung mengandung asam folat. Menurut Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, asupan asam folat pada ibu hamil diketahui untuk mencegah terjadinya neural tube defect (cacat tabung saraf), terutama spina bifida (tulang belakang tidak menutup sempurna) dan anencephaly (otak janin tidak terbentuk).
Jagung segar yang dimasak merupakan sumber asam folat yang baik. Kebutuhan asam folat harian di masa kehamilan adalah 600–800 mikrogram. Satu cangkir jagung rebus dapat mengandung asam folat sebesar 76 mikrogram.
2. Mencegah sembelit
Peningkatan hormon progesteron selama kehamilan menyebabkan relaksasi otot-otot tubuh, termasuk pada usus. Akibatnya, usus yang bergerak lebih lambat sehingga pencernaan juga melambat. Hal ini dapat menyebabkan sembelit.
Jagung mengandung serat makanan yang dapat membantu pencernaan dan mengurangi risiko sembelit. Berdasarkan studi dalam jurnal Food Science and Human Wellness, kandungan antosianin dalam jagung memiliki efek positif pada kesehatan pencernaan.
Antosianin dalam jagung juga bermanfaat untuk mengurangi risiko kanker usus besar dengan meningkatkan kandungan asam butirat tinja serta menurunkan berat badan.
3. Mengandung antioksidan
Jagung mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk ibu hamil. Berdasarkan publikasi dalam jurnal Food Chemistry, beberapa varietas jagung kaya akan antioksidan, khususnya kelompok antioksidan yang disebut karotenoid.
Penelitian dalam jurnal Nutrients mengungkapkan, karotenoid bermanfaat dalam pencegahan preeklamsia, yaitu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi. Karotenoid juga merupakan antioksidan yang dapat mencegah stres oksidatif.
Publikasi jurnal Reproductive Biology and Endocrinology menjelaskan, studi terbaru telah mengkonfirmasi bahwa stres oksidatif dapat meningkatkan risiko aborsi dan patologi kehamilan lainnya.
Oleh sebab itu, ibu hamil dapat mengonsumsi jagung yang kaya akan antioksidan agar kehamilan dan janin tetap sehat.
4. Menjaga kesehatan mata bayi
Jagung mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin yang berperan dalam meningkatkan penglihatan bayi dalam kandungan. Menurut studi dalam jurnal Nutrients, lutein dan zeaxanthin adalah pigmen karotenoid yang memberikan warna kuning atau oranye.
Lutein dan zeaxanthin merupakan pigmen utama yang ditemukan di titik kuning retina manusia. Fungsinya melindungi makula dari kerusakan oleh cahaya biru, meningkatkan ketajaman visual dan mengais spesies oksigen reaktif yang berbahaya.
Tubuh tidak dapat membuat lutein dan zeaxanthin, jadi ibu hamil harus mendapatkan nutrisi penting ini dari makanan, termasuk jagung. Pada awal trimester kedua kehamilan, lutein dan zeaxanthin mulai terbentuk di retina mata bayi. Oleh sebab itu, ibu hamil dapat mengambil manfaat jagung dengan mengonsumsinya untuk menjaga kesehatan mata bayi.
5. Mengandung protein
Tergantung pada varietasnya, kandungan protein dalam jagung berkisar antara 10-15% menurut data dari Departemen Pertanian Amerika Serikat. Protein sangat penting untuk memastikan pertumbuhan yang tepat dari jaringan dan organ bayi, termasuk otak. Ini juga membantu pertumbuhan jaringan payudara dan rahim selama kehamilan.
Studi dalam Pediatric Research mengungapkan, kekurangan protein selama kehamilan dapat meningkatkan risiko bayi terkena diabetes, penyakit jantung, obesitas, atau tekanan darah tinggi di kemudian hari. Kekurangan protein juga dikaitkan dengan berat badan lahir rendah.
Berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), rata-rata angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah 57 gram per orang per hari pada tingkat konsumsi. Ibu hamil perlu menambah satu hingga 30 gram protein per hari sesuai trimester.
Demikian manfaat jagung untuk ibu hamil yang penting diketahui.