Mengenal Fomepizole, Obat Gagal Ginjal Misterius pada Anak

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.
Ilustrasi, petugas Dinas Kesehatan Solo melakukan pengecekan obat berbahan cair atau sirop saat kegiatan Sidak Apotek di Solo, Jawa Tengah, Senin (24/10/2022).
Penulis: Tifani
Editor: Agung
25/10/2022, 11.04 WIB

Siapa yang Boleh Diobati dengan Fomepizole?

Sebelum mengonsumsi fomepizole, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan dokter. Diantaranya pasien dengan riwayat alergi, terutama alergi terhadap suatu obat atau pernah mengalami reaksi alergi terhadap fomepizole sebelumnya.

Selain itu, masih belum jelas, apakah fomepizole aman dikonsumsi perempuan hamil dan menyusui.  US Food and Drug Administration (FDA) memberikan kategori "C" untuk fomepizole pada kehamilan, yang berarti keamanan penggunaannya pada ibu hamil belum diketahui.

Pada ibu menyusui, belum diketahui apakah fomepizole terdapat dalam air susu ibu (ASI) atau dapat membahayakan bayi yang disusui.

Fomepizole sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang pernah mengalami reaksi hipersensitivitas berat akibat fomepizole atau obat golongan pyrazole lainnya.

Fomepizole untuk Penderita Gagal Ginjal Misterius

Pada pasien gagal ginjal, memburuknya tingkat keasaman dalam tubuh (asidosis metabolik) atau konsentrasi serum etilen glikol atau metanol 50 mg/dl ke atas, perlu dilakukan cuci darah (hemodialisis).

Frekuensi pemberian ditingkatkan menjadi setiap 4 jam selama menjalani cuci darah. Dosis yang diberikan sebelum atau sesudah cuci darah ditentukan berdasarkan dosis terakhir yang diberikan atau durasi cuci darah.

Namun, mengutip sciencedirect.com, fomepizole sepenuhnya dapat memblokir asidosis, serta cedera hati dan ginjal akut yang dihasilkan oleh dietilen glikol (DEG).

Namun, penting untuk dicatat bahwa penggunaan fomepizole untuk pengobatan keracunan DEG belum sepenuhnya disetujui FDA. Selain itu, fomepizole hanya akan efektif bila diberikan lebih awal setelah konsumsi DEG, yang tidak mungkin terjadi pada sebagian besar keadaan, terutama pada epidemi.

Halaman: