Mitsubishi dan Itochu Berniat Relokasi Usaha Perikanan ke Indonesia

Donang Wahyu|KATADATA
Aktivitas bongkar muat ikan tak selamanya dilakukan di pelabuhan perikanan samudera Bitung. Sejumlah kapal juga melakukan bongkar muat di dermaga-dermaga kecil yang terdapat di sekitar Bitung.
Penulis: Michael Reily
28/8/2017, 11.47 WIB

Selain itu, dia menyebut ada minat dari negara-negara Eropa seperti Norwegia dan Skotlandia untuk memindahkan pabrik ke Indonesia. "Ada beberapa negara yang memang mau merelokasi cold storage (fasilitas pendingin dan penyimpanan ikan)," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti menjelaskan pihaknya telah bertemu dengan perwakilan dari Itochu pada kunjungan ke Jepang, pekan lalu. Dia yakin Indonesia mampu memenuhi kebutuhan bahan baku perikanan untuk meningkatkan nilai perdagangan.

"Itochu akan memindahkan pabrik pengolahan ikan dari Thailand ke Indonesia karena ketiadaan raw material (bahan baku)," kata Susi. Selain tuna, Itochu bakal berinvestasi untuk komoditas ikan kakap, gurita, dan udang. (Baca: KKP Ingin Perluas Ekspor Ikan Segar ke Timur Tengah)

Dia mengatakan pemindahan pabrik pengolahan akan disesuaikan dengan minat pihak Jepang untuk proyek pembangunan 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). September nanti, pihak Itochu akan membahas ketentuan teknis untuk mempercepat realisasi kerja sama.

Kesepakatan finalnya sudah bisa dicapai akhir tahun ini. "November nanti ditandatangani Perdana Menteri Jepang dan Presiden Indonesia," ujarnya.

Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menargetkan pembangunan SKPT di 12 titik, yaitu Natuna, Saumlaki, Merauke, Mentawai, Nunukan, Talaud, Morotai, Biak, Mimika, Rote, Sumba Timur, dan Sabang. Sejauh ini, JICA baru akan memberikan bantuan pangkalan pendaratan ikan terintegrasi dan pembangunan pelabuhan di Natuna.

Halaman: