Kasus Asabri dari Sudut Pandang Prabowo dan Mahfud MD

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Kantor Pusat PT. Asabri Jalan Mayjen Sutoyo. No. 11, Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur
Penulis: Pingit Aria
14/1/2020, 19.05 WIB

(Baca: Mengacu Kasus Jiwasraya dan Asabri, OJK Perketat Pengawasan Asuransi)

Mahfud pun membandingkan masalah yang menjerat Asabri dengan Jiwasraya. “Mungkin tidak kalah fantastis dengan kasus Jiwasraya, di atas Rp 10 triliun,” kata Mahfud di Jakarta, akhir pekan lalu (10/1).

Seperti Jiwasraya, Asabri memang menempatkan portofolio investasi pada saham yang harganya anjlok. Salah satunya, Asabri memiliki 5,04% saham di PT Trada Alam Mineral (TRAM), yang harganya turun 65,75% sejak awal dibeli pada 18 Desember 2017 hingga 8 Januari 2020.

Selain itu, Asabri memiliki saham di PT Alfa Energi Investama (FIRE), yang harganya anjlok 94,97% sejak 27 Juli 2018 hingga 8 Januari 2020. Lalu, harga saham PT Hartadinata Abadi (HRTA) juga turun 27,4% sejak 30 Oktober 2017 hingga 8 Januari.

Menteri BUMN Erick Thohir pun akan bertemu Mahfud dan Prabowo untuk membahas masalah Asabri. Hal itu diungkapkan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga. "Kami akan berkonsultasi dengan bapak Menhan Prabowo dan Menkopolhukam Mahfud MD terkait upaya-upaya penyelesaian Asabri," kata Arya, seperti dilansir Antara.

(Baca: BPK: Asabri Tak Mungkin Gagal Bayar Klaim seperti Jiwasraya)

Bagaimanapun, di tengah masalah yang menjeratnya, manajemen PT Asabri (Persero) menyatakan bahwa operasionalnya tidak terganggu. Proses penerimaan premi, proses pelayanan, dan proses pembayaran klaim disebut berjalan normal. “Asabri dapat memenuhi semua pengajuan klaim tepat pada waktunya," demikian dikutip dari siaran pers Asabri, Senin (13/1).

Seperti diketahui, berdasarkan data Stockbit, Asabri memegang saham 17 emiten. Mayoritas harga saham tersebut longsor berkisar 50% hingga lebih 90%.

"Sehubungan dengan kondisi pasar modal di Indonesia, terdapat beberapa penurunan nilai investasi ASABRI yang sifatnya sementara. Namun demikian, Manajemen ASABRI memiliki mitigasi untuk me-recovery penurunan tersebut," demikian dinyatakan dalam rilis.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu, Ihya Ulum Aldin, Antara