PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bekerja sama dengan Bell Textron Inc menyiapkan sembilan helikopter Bell-412 EPI untuk Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Helikopter tempur tersebut akan dilengkapi persenjataan canggih.
Helikopter Bell-412 EPI diproduksi oleh Bell Textron Inc, perusahaan asal Amerika Serikat (AS). Peran PTDI dalam kerja sama ini adalah sebagai perakit helikopter dan persenjataannya. PTDI akan memasang gattling gun dari Dillon Aerospace dan peluru dari PT Pindad (Persero) di helikopter tersebut.
VP Sales PTDI Ibnu Bintarto mengatakan, perakitan helikopter Bell-412 EPI memakan waktu 6-24 bulan. Setelah itu, PTDI akan melakukan uji kelaikan operasi serta melatih pilot dan teknisi TNI AD. "Mudah-mudahan di pertengahan tahun depan bisa dikirim," ujar Ibnu, di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (27/11).
Militer Indonesia bukan satu-satunya pengguna helikopter ini. Angkatan Udara Filipina juga memesan 16 unit helikopter Bell-412. Kontrak pemesanan ini ditandatangani saat Singapore AirShow 2018. Berdasarkan Minimum Essential Force (MEF) II, Indonesia menargetkan bisa memiliki 40 unit pesawat Bell-412 EPI.
(Baca: PTDI-Bell Siap Pasok 9 Helikopter Tempur Senilai Rp 2,5 Triliun ke AD)
Memiliki Perangkat Avionik Canggih
Helikopter 412 EPI dari segi tampilan tidak jauh berbeda dengan Bell-412 EP yang sudah dioperasikan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) sejak beberapa tahun silam. Namun Bell-412 EPI memiliki mesin yang lebih kuat dan perangkat avionik yang lebih canggih.
Seperti dilansir oleh Indomiliter, 412 EPI menggunakan dua mesin Pratt & Whitney PT6T-9 “Twin Pack”, sementara 412 EP menggunakan dua mesin Pratt & Whitney PT6T-3D. Perbedaannya terletak dari tenaga PT6T-9 yang lebih besar 15% dari mesin Bell-412 lainnya pada saat tinggal landas. Selain itu, PT6T-P memiliki fitur untuk menghidupkan mesin secara otomatis yang mampu mencegah suhu mesin terlalu panas. Selain itu, ada fitur kontrol mesin secara digital.
Helikopter ini juga memiliki kapasitas bahan bakar yang besar sehingga 412 EPI dapat terbang sejauh 687 km selama empat jam, dengan asumsi kecepatan jelajah 235 km/jam. Untuk kapasitas kargo, helikopter ini dapat menampung muatan internal sekitar 2.200 kg dan eksternal seberat 2.041 kg. Bobot kosong 412 EPI adalah 3.207 kg sehingga bobot penuh yang bisa ditampung helikopter ini adalah sekitar 5.534 kg.
(Baca: Mengenal Kecanggihan Pesawat CN235-220 yang Dibeli Militer Nepal)
Teknologi Kontrol Penerbangan 4 Arah
Dari segi avionik, kokpit Bell-412 EPI ini seluruhnya terbuat dari kaca dan mempunyai teknologi kontrol penerbangan empat arah (flight control 4-axis). Helikopter ini juga dirancang agar mudah disesuaikan dengan fungsi tertentu, seperti radar cuaca, radar pencari, ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), dan FLIR (Forward Looking Infrared).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyatakan, pengadaan Bell-412 EPI senilai Rp 2,5 triliun ini sudah termasuk persenjataan, suku cadang, publikasi teknis, dan pelatihan. Senjata yang termasuk dalam helikopter ini adalah door gun dengan pilihan FN MAG atau M134D Minigun berkaliber 7,52 x 51 mm dan FFAR (Fin Folding Aerial Rocket).
Bell Helicopter Textron menyebutkan, perlu waktu transisi selama dua minggu agar pilot mahir menerbangkan helikopter anyar ini. Adapun pelatihan untuk perawatan helikopter yang diberikan kepada kru teknisi di darat (ground crew) berlangsung selama empat minggu.
Penulis: Amelia Yesidora (Magang)