Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bakal fokus mencari cadangan migas baru untuk meningkatkan cadangan migas nasional. Dengan begitu, impor migas dapat ditekan.
Pasalnya, produksi migas di Indonesia terus turun dari tahun ke tahun. "Kami harus segera cari sumur baru, beriringan nanti kilang-kilang akan dibangun bisa memanfaatkan bahan baku yang kami develop lagi," ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (1/11).
Selain itu, pihaknya juga akan menggenjot produksi lapangan migas eksisting. "Kami upayakan bisa tingkatkan lagi eksisitng serta mempercepat pengusahaan wilayah kerja migas baru," ujarnya.
(Baca: Menteri ESDM Targetkan Seluruh Proyek RDMP Pertamina Rampung Pada 2024)
Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak per akhir September 2019 mencapai 750,5 ribu barel per hari (BOPD). Realisasi produksi minyak lebih rendah dari target produksi siap jual (lifting) minyak tahun ini sebesar 775 ribu BOPD.
Sedangkan produksi gas bumi hingga kuartal tiga 2019 mencapai 1,285 juta BOEPD atau setara 7.470 MMSCFD. Produksi gas lebih besar dari target lifting gas tahun ini sebesar 7.000 MMSCFD.
Sedangkan untuk tahun depan, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Kementerian ESDM telah menyepakati target produksi siap jual (lifting minyak) sebesar 755 ribu BOPD. Target lifting minyak 2020 tersebut lebih tinggi dibanding target dalam nota RAPBN 2020 sebesar 734 BOPD, tapi lebih rendah APBN 2019 sebanyak 775 BOPD.
Sedangkan target lifting gas bumi tahun depan tidak berubah, sama seperti target dalam RAPBN 2020 sebesar 1,19 juta barel setara minyak per hari (BOEPD). Data selengkapnya dalam grafik Databoks di bawah ini :