Ari Dono, Pengganti Tito Karnavian yang Sukses Tangani Kasus Besar

Dok. Bareskrim Polri
Presiden Joko Widodo menetapkan Komjen Ari Dono Sukmanto menjadi Pelaksana Tugas Kepala Kepolisian RI (Kapolri) menggantikan Tito Karnavian. Tito akan menempati pos baru sebagai menteri di kabinet Jokowi-Ma\'ruf Amin.
Penulis: Hari Widowati
22/10/2019, 20.25 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberhentikan Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian karena akan menempatkannya di pos menteri. Surat presiden yang memberhentikan Kapolri telah sampai ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan mendapat lampu hijau.

Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto akan menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Kapolri. Sebelumnya, Ari Dono menjabat sebagai wakapolri.

Ari Dono Sukmanto lahir di Bogor, 23 Desember 1961. Lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985 ini memiliki prestasi yang cemerlang. Ia adalah teman seangkatan Syafruddin, wakapolri yang digantikannya karena ditunjuk Presiden Jokowi menjadi menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

(Baca: Tito Diplot Jadi Menteri, Jokowi Pilih Ari Dono Jadi Kapolri Baru)

Karier Cemerlang di Bidang Reserse

Namanya mulai dikenal ketika ia menjadi Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Serang, Banten pada 2003. Setelah menjadi Kapolres Serang, Ari cukup lama bertugas di bidang reserse.

Seperti ditulis viva.co.id, Ari memegang jabatan Direktur Reserse Kriminal (Direskrim) Polda Yogyakarta pada 2004-2006. Setahun kemudian ia ditugaskan menjadi Direskrim Polda Jawa Barat. Ari kemudian ditarik ke pusat pada 2009. Ia menjadi penyidik utama pada Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri. Setahun kemudian, ia dipercaya memegang jabatan Kepala Bagian Instalfor Puslabfor Bareskrim Polri.

Dua tahun bertugas di pusat, Ari kembali ke daerah sebagai Wakapolda Sulawesi Tengah. Namun belum setahun berjalan, ia dipanggil lagi ke pusat untuk menjadi Direktur Tindak Pidana Umum di Bareskrim.

Bintang Ari semakin terang. Dua tahun kemudian ia dilantik menjadi Kapolda Sulawesi Tengah. Pada 2014, ia kembali ke Jakarta dan bertugas sebagai Staf Ahli Manajemen Kapolri.

Tahun 2016, Ari mencatat prestasi karena dipromosikan menduduki dua jabatan dalam waktu singkat. Semula Ari menjadi wakabareskrim ketika di bawah kepemimpinan Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar. Ketika Anang ditugaskan menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Ari pun didapuk menjadi Kabareskrim pada 31 Mei 2016.

(Baca: Jelang Pengumuman Kabinet, Ini 11 Tokoh yang Dipanggil Jokowi Kemarin)

Kasus First Travel hingga Penyelundupan Narkoba

Saat menjabat sebagai kabareskrim, Ari sukses menangani berbagai kasus besar. Yang pertama adalah kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (BTP atau Ahok). Saat itu Ahok adalah gubernur DKI Jakarta. Dalam sambutannya di Pulau Pramuka, Ahok mengutip surat Al Maidah ayat 51 dan menyebut ayat itu sering digunakan untuk propaganda pihak tertentu kepada masyarakat. Akibat pernyataannya itu, ia dilaporkan telah melakukan penistaan agama.

Seperti ditulis sinarharapan.co, untuk pertama kalinya gelar perkara kasus penistaan agama yang dilakukan Ahok dilakukan secara terbuka. Bareskrim pun mengawasi langsung gelar perkara ini di tengah maraknya unjuk rasa yang dilakukan masyarakat dan sejumlah organisasi massa.

Selanjutnya, kasus penipuan biro perjalanan umrah First Travel yang dilakukan Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Desvitasari. Kedua bos First Travel itu ditangkap pada 9 Agustus 2017.

Andika dan Anniesa diduga menyelewengkan dana ribuan calon jemaah umrah senilai Rp 127 miliar. Andika dijatuhi hukuman 20 tahun penjara sedangkan Anniesa dikenai hukuman penjara 18 tahun.

Kasus kakap berikutnya adalah penyelundupan sabu-sabu seberat 1,6 ton di Batam, Kepulauan Riau. Patroli satuan tugas Polri dan petugas Bea Cukai menangkap kapal ikan asal Taiwan di perairan Karang Helen Mars yang membawa zat terlarang tersebut pada Februari 2018. Ini adalah tangkapan penyelundupan narkoba terbesar yang pernah diungkap Bareskrim.

Setelah menjadi Kabareskrim, Ari Dono mengisi jabatan wakapolri yang sempat kosong selama beberapa waktu setelah ditinggalkan Syafruddin. Ia dilantik sebagai wakapolri pada 17 Agustus 2018. Sejak saat itu, nama Ari Dono beberapa kali muncul sebagai calon kuat pengganti Tito Karnavian.

(Baca: Dipanggil Jokowi ke Istana, Kapolri: Lapor Situasi Keamanan)