I'll always be with you till the end to #SAVEKPK // “With love and respect, MTA.” Demikian Tsani menutup surat elektronik tersebut.
Sebelumnya, dia menyatakan KPK periode jilid empat merupakan yang paling sulit. Hal ini seiring pelemahan lembaga antirasuah secara sistematis. Misalnya, upaya melemahkan KPK muncul dari revisi Undang-Undang KPK yang sedang bergulir.
Hal ini akan berdampak pada tata kelola organisasi yang rentan. Di saat bersamaan, KPK akan melemah terkait orang-orang yang akan mengeksekusi kasus-kasus di dalamnya. Sehingga, kata Tsani, KPK bisa hancur luar-dalam.
(Baca: Sebelum Jadi Ketua KPK, Firli Jelaskan Dugaan Pelanggaran Etik ke DPR)
Seperti diberitakan sebelumnya, Firli Bahuri menjadi kontroversial setelah dia diduga melakukan pelanggaran etik berat saat bertemu dengan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi. Pertemuan berlangsung saat KPK menyelidiki dugaan kasus korupsi divestasi Newmont Nusa Tenggara yang diduga terkait dengan TGB.
Namun, kepada DPR, Firli menampik vonis tersebut. Menurutnya, pada 13 Mei 2018 sekitar pukul 06.30, ia datang ke lapangan tenis karena diundang oleh Komandan Resort Militer TNI AD, Komandan Pangkalan TNI AL, Komandan Lapangan Udara TNI AU. Pertemanan ketiganya cukup akrab lantaran ada penugasan di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Setelah bermain tenis sebanyak dua set, sekira pukul 09.30, Tuan Guru Bajang datang lalu disambut dengan foto bersama. Foto tersebut diunggah ke media sosial. “Bukan KPK yang menemukannya,” ujar Firli saat menjalani fit and proper test calon pimpinan KPK, Kamis malam (12/9).
Peristiwa itu menjadi perbincangan publik karena Tuan Guru Bajang diduga terlibat kasus divestasi PT Newmount. Sehingga Firli dituduh melakukan pelanggaran kode etik berat.