Jokowi: Tak Ada Toleransi Bagi Perusuh dan Tindakan Anarkis di Papua

ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo berjalan seusai memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
30/8/2019, 22.32 WIB

Lebih lanjut, Jokowi juga meminta agar situasi keamanan dan ketertiban di Papua dapat dijaga dan dipulihkan secepatnya. Menurut Jokowi, semua warga negara harus dilindungi dan dijaga harkat serta martabatnya tanpa terkecuali.

Kepala Negara  juga berpesan agar fasilitas umum yang rusak di Papua segera diperbaiki. Sehingga aktivitas ekonomi, pendidikan, pelayanan publik, serta aktivitas pemerintahan dapat kembali berjalan normal.

“Saya percaya bahwa warga di Papua adalah warga yang cinta damai, cinta kepada bangsa dan negara,” kata dia.

(Baca: Kominfo Ungkap Layanan Telepon hingga Internet Terkini di Papua)

Dalam rapat terbatas tersebut tampak hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Hadir pula Menlu Retno Marsudi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu