Wiranto Janji Tarik Pasukan TNI - Polri dari Papua

ANTARA FOTO/Toyiban
Petugas INAFIS Mabes Polri bersama Polda Papua Barat melakukan olah tempat kejadian perkara pembakaran kantor DPRD Provinsi Papua Barat di Manokwari, Papua Barat, Selasa (27/8/2019).
Penulis: Fahmi Ramadhan
Editor: Yuliawati
30/8/2019, 18.01 WIB

Penarikan pasukan TNI/POLRI itu merupakan hasil dari pertemuan Wiranto, Kepala Badan Siber dan Sani Negara (BSSN) dengan beberapa tokoh dari Papua.

Salah satu tokoh muda asal Papua, Samuel Tabuni mengatakan, agar pasukan TNI/Polri ditarik dari distrik Nduga. Di daerah tersebut terdapat 7 distrik yang dianggapnya sudah tidak ada kegiatan apa pun sehingga perlu pengamanan.

Menurutnya, adanya operasi militer yang berkelanjutan di Papua membuat sebagian masyarakat terutama anak muda Papua merasa terganggu. Ia menilai, seharusnya pemerintah merangkul masyarakat Papua. "Saya mohon kepada pak Presiden dan semua menteri kabinet. Kenapa proses pembiaran penegakan hukum tidak dilakukan secara baik dan benar," ujar Samuel.

Ia mengungkapkan pelibatan aparat militer hanya menimbulkan rasa trauma pada masyarakat Papua. Meski begitu, ia sepakat dengan Wiranto yang akan menarik pasukan pada saat situasi sudah kondusif.

(Baca: Kerusuhan Papua, Jokowi Akan Bertemu Tokoh Setempat Pekan Ini)

Halaman: