SKK Migas Dorong Pertamina Segera Mulai Transisi Blok Rokan

Chevron
Ilustrasi, penjualan perdana minyak Blok Rokan dari Chevron ke Pertamina. SKK Migas mendorong Pertamina segera memulai alih kelola Blok Rokan dengan Chevron.
26/8/2019, 18.56 WIB

(Baca: Pertamina Akan Mengebor Satu Sumur di Blok Rokan Tahun Depan)

Selain melakukan pengeboran, Pertamina juga harus mulai menginjeksi chemical EOR untuk menaikkan produksi Blok Rokan sebesar 400 ribu barel per hari (BOPD) di tahun 2030. Sebab injeksi chemical EOR membutuhkan waktu minimal selama lima tahun. 

"Makanya kami dorong, jangan tunggu alih kelola. Begitu sudah deal, EOR-nya harus dipikirkan," kata Fatar. 

Di sisi lain, Pendiri ReforMiner Institute Pri Agung Rakhmanto menyarakan agar pemilihan skema bisnis antara Pertamina-Chevron mengikuti aturan yang ada. Khususnya mengenai pengembalian biaya investasi dan peraturan tentang pengelolaan blok migas yang kontraknya berakhir.

"Rujukannya paling tidak dua peraturan itu. Dalam hal ini, sebaiknya perlu segera ada kejelasan dan kepastian," ujar Pri Agung kepada Katadata.co.id, Senin (26/8).

Jika diskusi mengenai alih kelola Blok Rokan terus tertunda, dikhawatirkan transisi tidak berjalan dengan mulus. "Produksi bisa makin turun secara drastis karena penurunan produksi terlambat diatasi atau dicegah," ujarnya.

Dikonfimasi secara terpisah, Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro mengatakan hal yang senada. Ia berharap agar negosiasi antara Pertamina dan Chevron dapat rampung dengan cepat.

"Karena ini masalah bisnis, saya kira silahkan diselesaikan Business to Business. Mekanisme dan teknisnya bagaimana internal para pihak, saya kira telah jauh lebih paham," kata Komaidi.

(Baca: Lifting Migas Rendah, Pemerintah Bandingkan Pertamina vs Operator Lama)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan