Sinyal Jokowi Tak Ingin Tambah Partai Koalisi di Kabinet Baru

ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto saat hadir pada pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019).
Penulis: Yura Syahrul
Editor: Yuliawati
15/8/2019, 07.35 WIB

Dalam pemilu tahun ini, partai koalisi pendukung Jokowi berjumlah 10 partai dengan total perolehan suara 62%. Mereka adalah PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Hanura, Partai Bulan Bintang dan PKPI.

Pasca hasil pemilihan presiden yang memenangkan pasangan Jokowi - Ma'ruf Amin, beberapa partai nonkoalisi mengisyaratkan akan merapat ke koalisi besar tersebut. Di antaranya adalah PAN dan Demokrat.

Belakangan, Gerindra juga berpeluang bergabung dalam koalisi partai pendukung Jokowi. Peluang itu mencuat pasca-pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Stasiun MRT Lebak Bulus pada bulan lalu. Bahkan, peluang itu membesar ketika Prabowo bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan menghadiri kongres partai tersebut di Bali pada awal bulan Agustus ini.

(Baca juga: Jokowi Bersama Koalisi Akan Bahas Potensi Gerindra Dapat Kursi Menteri)

Menanggapi kehadiran Prabowo dalam kongres tersebut kala itu, Jokowi menilai belum dapat diartikan sebagai kepastian bergabungnya Gerindra dalam koalisi pemerintahannya. Sebab, dia mengaku masih harus berdiskusi dengan koalisi terkait hal itu.

"Belum. Kami ini belum bertemu dengan ketua-ketua partai koalisi. Kalau bertemu, kami akan berbicara nanti mengenai tambahan koalisi misalnya, yang berkaitan dengan menteri," kata Jokowi, seusai menghadiri Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8).

Halaman: