SKK Migas Dorong Produksi Minyak Blok Cepu Hingga 235 Ribu BOPD

Ilustrasi, logo Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). SKK Migas ingin tes produksi maksimal BloK Cepu capai 350 ribu BOPD.
8/8/2019, 21.00 WIB

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) meminta ExxonMobil sebagai operator Blok Cepu untuk melakukan tes uji coba produksi maksimal (HRT) Lapangan Banyu Urip hingga 235 ribu barel minyak per hari (BOPD). Jumlah tersebut lebih besar dari keinginan SKK Migas sebelumnya sebesar 225 ribu BOPD.

Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan, tes produksi sebesar 225 ribu BOPD berlangsung dengan aman. Sehingga SKK Migas ingin meningkatkan produksi minyak Lapangan Banyu Urip hingga 235 ribu BOPD. 

"Yang positif tahun ini 225 ribu per hari," ujar Fatar saat ditemui di Acara Media Briefing di Jakarta, Kamis (8/8).

 SKK Migas bersama ExxonMobil pun terus berdiskusi terkait peningkatan rencana tes produksi. "Tapi kalau mau menaikkan lagi 235 ribu bahkan juga di-challange 250 ribu, kami lagi bicara sama ExxonMobil," ujar Fatar. 

(Baca: Pertamina Batal Beli Minyak Mentah dari ExxonMobil)

ExxonMobil rencananya akan merampungkan tes uji coba produksi hingga 225 ribu BOPD pada November 2019. Setelah itu, ExxonMobil dapat melanjutkan proses revisi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). 

Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil Indonesia Azi Alam menyampaikan tes dilakukan demi memastikan kinerja sumur minyak di lapangan dapat berproduksi secara aman. Sejauh ini tak ada dampak yang ditimbulkan dari proses uji coba produksi maksimal Blok Cepu sebesar 225 ribu BOPD. Dengan begitu, ExxonMobil dapat melanjutkan proses revisi AMDAL. 

Dari data SKK Migas, hingga semester I 2019 realisasi produksi minyak siap jual (lifting) ExxonMobil di Blok Cepu mencapai 216.761 bopd atau 100% dari target lifting APBN. Sedangkan untuk jumlah cadangan pengganti (recoverable reserve) Blok Cepu saat ini mencapai 823 juta barel. Ini lebih tinggi dari rencana pengembangan (PoD) sebesar 450 juta barel.

(Baca: ExxonMobil dan BP Berau Penyumbang Lifting Migas Terbesar Semester I)

Reporter: Verda Nano Setiawan