Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjalin kerja sama dengan Grab Indonesia meluncurkan GrabBajay di Museum Bank Indonesia, Jakarta. Kerja sama ini sekaligus untuk mempromosikan potensi wisata Kota di kawasan Kota Tua, Jakarta.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, bajaj dapat menjadi alat transportasi ikonik di Jakarta, seperti tuktuk di Thailand dan jeepney di Filipina.
“Dipilihnya bajaj lantaran itu merupakan transportasi ikonik Jakarta sejak 1970-an. Wisatawan suka sekali dengan hal-hal yang berbau ikonik," ujar Arief dalam keterangan tertulis saat peluncuran GrabBajay, Senin (25/6).
Kini, menurutnya, bajaj sudah melakukan penyesuaian dengan perkembangan zaman. Melalui GrabBajay misalnya, pengguna dapat memesan layanan bajaj melalui aplikasi Grab.
(Baca juga: Diuji Coba Sejak Akhir 2018, Grab Akhirnya Rilis GrabBajay)
Adanya kepastian tarif, yakni Rp 3.000 per kilometer, dalam aplikasi itu akan membuat wisatawan lebih nyaman berwisata. Begitu pun pelanggan lain yang pada umumnya sudah sangat melek digital.
Guna menunjang kenyamanan pengguna, Arief berharap para pengemudi bajaj mendapatkan training tentang destinasi wisata di Jakarta. "Kemenpar akan membantu pelatihannya. Pengemudi GrabBajay menjadi duta wisata," katanya.
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata yang juga turut hadir dalam acara tersebut menuturkan, saat ini ada 60 mitra bajaj yang beroperasi. Jumlah ini akan terus bertambah, mengingat ada ribuan bajaj yang beroperasi di Jakarta.
Mengenai lokasi pemesanan, saat ini GrabBajay sudah tersedia di area Kota Tua, ITC Mangga Dua, Stasiun Mangga Besar, Stasiun Sawah Besar, dan Pasar Baru. Wilayah tersebut dipilih lantaran dianggap sebagai permukiman yang cukup padat, pusat kegiatan ekonomi, dan memiliki potensi pariwisata.
(Baca: Gandeng Sinar Mas Land, Grab Luncurkan Skuter Listrik)
Grab juga akan meluncurkan paket wisata bajaj ke beberapa tujuan yang dapat dilalui kendaraan roda tiga tersebut. “Nantinya juga akan disediakan paket untuk keliling Jakarta selama satu jam,” kata Ridzki.