Tak Mau Kalah dengan Cak Imin, Golkar Juga Incar Kursi Ketua MPR

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ketua Umum Partai Golkar dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menginginkan posisi Ketua MPR dijabat oleh kadernya.
19/5/2019, 20.40 WIB

Perbedaan keinginan mulai terjadi di kubu Koalisi Indonesia Kerja usai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengutarakan niatnya untuk jadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2019-2024, kali ini Partai Golkar menginginkan posisi serupa.

Keinginan ini disampaikan langsung Ketua Umum Golkar Airlanggar Hartarto di depan Joko Widodo (Jokowi). Airlangga mengatakan sesuai Undang-Undang (UU) MPR, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) maka kursi pimpinan DPR akan diserahkan kepada PDI Perjuangan selaku pemenang Pemilihan Umum 2019.

Namun, dalam pemilihan pimpinan MPR akan dilakukan secara paket, sehingga wajar apabila Golkar menginginkan kadernya duduk di kursi Ketua MPR. "Ini seizin pak Muhaimin Iskandar apabila dalam pemilihan dipilih sistem paket, wajar mengusung paket dengan ketua dari Golkar," kata Airlangga dalam sambutan acara  buka puasa bersama Partai Golkar dengan Jokowi di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (19/5).

(Baca: Muhaimin Sebut Puan Maharani Cocok Jadi Ketua DPR Periode Selanjutnya)

Airlangga juga sempat mengatakan Golkar untuk pertama kalinya usai reformasi memenangkan calon presiden yang diusungnya sejak awal. Ini tidak lepas dari kerja pendukung mulai kader tingkat pusat, daerah, kecamatan, hingga desa. Bahkan senior semodel Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, serta Agung Laksono ikut memenangkan Jokowi.

"Beliau-beliau berkeliling 34 provinsi untuk memenangkan pak Jokowi dan Partai Golkar," kata pria yang juga menjabat Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja ini.

Muhaimin hari Sabtu (18/5) kemarin sempat mengatakan kursi Ketua DPR akan diduduki oleh Puan Maharani. Sedangkan dirinya menginginkan duduk di jabatan Ketua DPR. Saat ini Cak Imin juga menjadi salah seorang pimpinan MPR, tepatnya Wakil Ketua MPR, sedangkan Puan menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

"Mbak Puan Ketua DPR, Insya Allah saya Ketua MPR," kata Muhaimin dikutip dari Kompas.

(Baca: Jokowi : Yang Namanya Kalah Pasti Tidak Puas, Jangan Aneh-Aneh)

Namun Jokowi ketika dikonfirmasi awak media sesuai berbuka puasa mengatakan keinginan Airlangga tersebut wajar. Apalagi Partai Golkar kemungkinan menjadi partai politik pemenang kedua Pemilu 2019 ini. Namun dia juga merasa keinginan Muhaimin duduk di Kursi Ketua MPR juga wajar.

"Semua menginginkan, wajar saja," kata Jokowi. Meski demikian dia enggan menyebut siapa yang lebih patut duduk sebagai Ketua MPR.

Sedangkan Puan mengaku belum ada pembicaraan di internal partainya terkait siapa yang akan menjadi Ketua DPR periode 2019-2024. Puan yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) non aktif PDIP ini menerangkan, partai banteng itu masih fokus mengawal penghitungan suara di Pemilu 2019.

"Belum ada pembicaraan di internal terkait dengan penugasan-penugasan dan posisi-posisi tertentu di tempat lain," kata Puan beberapa waktu lalu.

(Baca: Puan Sebut Belum Ada Pembicaraan Soal Ketua DPR di Internal PDIP)