Padati Area GBK, Ribuan Buruh Serukan Tujuh Tuntutan

Katadata/Ihya Ulum Aldin
Suasana aksi memperingati hari buruh di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (1/5).
Penulis: Ihya Ulum Aldin
1/5/2019, 11.53 WIB

Selain itu, ratusan ribu buruh lainnya juga melakukan aksi di beberapa daerah seperti Bandung, Semarang, Jepara, Yogyakarta, Gresik, Surabaya, Bogor, Tangerang, Cianjur, Sukabumi, Bekasi, Aceh, Medan, Makassar, Palu, Banjarmasin, Samarinda Maluku, Lombok, dan Papua.

Salah seorang anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Iman (48 tahun) menambahkan, mayoritas pekerja yang datang ke Tennis Indoor Senayan berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekas (Jabodetabek). "Di luar kota, buruh berkumpul di daerah masing-masing," kata dia.

(Baca: Revisi PP Nomor 78 Tahun 2015 Akan Dikaji Setelah Real Count Rampung)

Hadir pada kesempatan itu, salah seorang anggota KSPI Edi (73 tahun) menuntut agar daftar KHL ditingkatkan. Sebab, Pria asal Cikarang, Jawa Barat ini merasa kebutuhan hidup setiap tahun terus meningkat.

Edi juga berharap pemerintah menghapus outsourcing dan pemagangan yang berkedok outsourcing. "Langsung diangkat menjadi karyawan saja. Jangan pakai outsourcing," kata Edi.

Salah satu pengemudi ojek online yang datang ke Tennis Indoor, Ole (35 tahun) menuntut agar Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) direvisi. Dia ingin kendaraan roda dua bisa diatur sebagai transportasi umum.

(Baca: Berlaku Besok, Gojek dan Grab Siap Terapkan Tarif Baru Ojek Online)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin