Dituding Praktik Monopoli, Pertamina Turunkan Harga Avtur Rp 250/Liter

Arief Kamaludin|KATADATA
Pesawat Garuda Indonesia di bandara. Harga avtur yang tinggi membuat maskapai penerbangan menaikkan tarif tiket pesawat.
16/2/2019, 12.53 WIB

Bahan bakar pesawat avtur menjadi salah satu topik paling ramai dibicarakan publik pekan ini. Harganya yang tinggi di tengah tren penurunan minyak mentah dunia dituding sebagai dampak monopoli PT Pertamina. Tiket pesawat pun menjadi mahal. Akhirnya, hari ini perusahaan pelat merah itu menurunkan harga avtur.

Secara resmi mulai Sabtu (16/02) pukul 00.00, harga jual avtur berkurang Rp 250 per liter, dari Rp 8.210 menjadi Rp 7.960. Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan harga baru ini sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis BBM Umum Jenis Avtur yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara.

(Baca: Kemenhub: Jika Avtur Ditekan, Maskapai Bisa Turunkan Harga Tiket)

Namun, menurut Arya, Pertamina sebenarnya mengevaluasi dan menyesuaikan harga avtur secara periodik, yaitu dua kali dalam sebulan. “Pertamina berharap penurunan ini merupakan bentuk dukungan terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata,” kata Arya melalui keterangan resminya.

Saat ini, harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasarkan kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen. Sebagai contoh, harga avtur (published rate) untuk bandara Soekarno Hatta Cengkareng turun dari Rp 8.210 menjadi Rp 7.960 per liter. Harga ini lebih rendah 26 % dibandingkan harga di Bandara Changi Singapura sekitar Rp10.769 per liter per 15 Februari 2019.

(Baca juga: Garuda, Sriwijaya Air dan Citilink Kompak Turunkan Harga Tiket 20% )

Penyesuaian dilakukan dengan mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia, nilai tukar rupiah dan faktor lainnya. Arya menegaskan Pertamina terus berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi masyarakat dengan menyediakan bahan bakar pesawat udara di 67 bandara yang tersebar di Indonesia.

Presiden Jokowi Perintahkan Cabut Monopoli Penjualan Avtur

Tingginya harga avtur yang melambungkan harga tiket pesawat disebutkan oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutan Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Jakarta, Senin malam pekan ini. Jokowi menginstruksikan jajaran menterinya agar menghitung ulang harga avtur yang dijual Pertamina untuk mengetahui peluang efisiensi avtur.

Karena itu, dia akan mencabut monopoli penjualan avtur oleh PT Pertamina kepada pihak maskapai penerbangan di Bandara Soekarno Hatta. Mahalnya harga avtur domestik yang lebih tinggi 20 % dibandingkan harga internasional menyebabkan maskapai penerbangan menaikkan tarif tiket. Sehingga, sektor pariwisata turut terdampak dan tingkat keterisian hotel sejak awal tahun ini menurun.

Dia mengaku baru mengetahui tarif pesawat domestik meningkat tinggi. “Ternyata avtur yang dijual di Soekarno-Hatta dimonopoli oleh Pertamina. Besok pagi saya akan undang Direktur Utama Pertamina,” kata Jokowi.  

(Baca: Hapus Monopoli Penjualan Avtur Pertamina, Jokowi Tawarkan Dua Opsi).

Rabu kemarin di Istana negara, dalam rapat di Kantor Presiden, Jokowi kembali memerintahkan kalkulasi efisiensi harga avtur dilakukan secepatnya. Para menteri harus membuat perhitungan dengan rinci, perihal apa saja yang bisa diefisiensikan.

Namun, Jokowi belum menyebutkan batas waktu penurunan harga avtur untuk biaya tiket pesawat. “Ada opsi-opsi seperti apa baru sampaikan kepada saya,” ujarnya.