ICW: Program Pemberantasan Korupsi Jokowi dan Prabowo Tak Membuat Jera

Arief Kamaludin | Katadata
Kedua pasangan calon dalam Pilpres 2019 dinilai belum memiliki program yang mampu membuat koruptor jera.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
22/1/2019, 14.29 WIB

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai program aksi yang ditawarkan kedua pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2019 belum menyentuh akar persoalan korupsi di Indonesia. Program-program yang dimiliki Joko Widodo-Ma'ruf Amin maupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dianggap hanya berfokus memenjarakan koruptor.

Koordinator ICW Adnan Topan Husodo mengatakan, Jokowi-Ma'ruf maupun Prabowo-Sandi belum memikirkan bagaimana menimbulkan efek jera terhadap koruptor. "Yang ada fokusnya kalau koruptor masuk ke penjara, selesai urusannya," kata Adnan di Kantor Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta, Selasa (22/1).

Adnan menilai, kedua paslon seharusnya memikirkan strategi untuk memiskinkan para koruptor. Hal tersebut lebih ampuh untuk mengatasi persoalan korupsi di Indonesia.

Sebab, orang lebih takut dimiskinkan ketimbang masuk penjara. Terlebih, saat ini banyak kasus koruptor bisa dengan mudah keluar masuk bui meski telah divonis bersalah. "Ada yang keliru dari strategi pemberantasan korupsi selama ini," kata Adnan.

Lebih lanjut, Adnan menyebut, Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandiaga belum secara detail menjelaskan program reformasi birokrasi yang dirancang untuk mencegah korupsi. Padahal, hal tersebut penting mengingat pelaku korupsi terbanyak berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

(Baca: Fokus Jokowi Penyelesaian HAM, Prabowo Singgung Penegakan Hukum)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu