Hasil Survei: Kontribusi Ma'ruf ke Elektabilitas Jokowi Masih Minim

ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin usai pengundian nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
16/1/2019, 19.42 WIB

Calon Wakil Presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin belum memberikan kontribusi signifikan terhadap elektabilitas Calon Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. Berdasarkan hasil survei Charta Politika, hanya 0,2% responden yang mengaku memilih Jokowi-Ma'ruf karena suka dengan mantan Rais A'am PBNU tersebut.

Sumbangan elektabilitas paling besar masih disumbangkan oleh Jokowi dengan porsi 53%. Survei Charta Politika menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf saat ini sebesar 53,2% alias stagnan sejak Oktober 2018.

"Masih kecil pengaruh Ma'ruf menjadi insentif elektotal," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di kantornya, Jakarta, Rabu (16/1).

Minimnya kontribusi elektabilitas Ma'ruf karena ada keterbatasan citra personal yang dimiliki Ma'ruf. Menurutnya, Ma'ruf hanya bisa disosokkan sebagai ulama sehingga tidak bisa menyasar segmen pemilih lainnya. "Dia tidak bisa dipaksakan menjadi orang yang berbicara data ekonomi, berbicara di kalangan milenial," kata Yunarto.

Yunarto menilai, Ma'ruf memang sejak awal tidak diposisikan sebagai pendongkrak elektabilitas Jokowi. Posisi Ma'ruf sebagai cawapres hanya untuk menjaga suara Jokowi saat ini dari terpaan isu-isu negatif.

Dengan memasangkan label ulama kepada Ma'ruf, Jokowi dapat menepis berbagai isu-isu anti-Islam yang kerap disematkan kepadanya. "Itu minimal memperkecil peluang serangan negatif terhadap Jokowi," kata Yunarto.

(Baca: Charta Politika: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Relatif Stagnan)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu