Sandiaga Janji Prioritaskan Infrastruktur Pertanian dan Perdesaan

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengadakan syukuran di Sekretariat Nasional Prabowo - Sandi , Menteng, Jakarta Pusat (7/1). Syukuran ini sebagai memperingati 1.000 titik kunjungan kampanye setelah ditetapkan sebagai cawapres.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
9/1/2019, 19.42 WIB

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Sudirman Said menambahkan, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah saat ini lebih mengarah kepada pendekatan politik. Sudirman menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih mengutamakan acara-acara seremonial pembangunan infrastruktur.
Padahal, banyak perencanaannya yang belum matang.

Dia mencontohkan hal tersebut seperti terjadi pada proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Pemerintah pada 2016 telah melakukan groundbreaking terhadap proyek tersebut, meski masih ada permasalahan lahan yang mengganjal.

"Terlalu kelihatan seolah-olah agenda pembangunan ekonomi itu dikaitkan dengan agenda Pemilu. Supaya bisa menjadi upacara peresmian, maka dipaksa selesai lebih cepat," kata Sudirman.

Ia pun menilai pemerintah tidak menggunakan pendekatan teknokratik dalam membangun infrastruktur. Alhasil, banyak infrastruktur yang dibangun tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Karenanya, Prabowo-Sandiaga ke depan bakal lebih menggunakan pendekatan teknokratik. Ini bakal dilakukan dengan menyiapkan perencanaan strategis yang matang dalam setiap pembangunan infrastruktur. Prabowo-Sandiaga akan melibatkan para ahli dan akademisi. "Dengan begitu politisasi berlebihan itu bisa dikurangi," kata Sudirman.

(Baca: Para Menteri Tanggapi Kritik Pedas Bank Dunia Soal Infrastruktur)

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu