Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya terus mengusut perkara penyebaran kabar bohong yang menjerat Ratna Sarumpaet. Menurut Argo, polisi membuka kemungkinan menjerat tersangka lain dalam kasus tersebut.
Menurut dia, penetapan tersangka baru akan disesuaikan dengan pengembangan perkara oleh penyidik. Saat ini terdapat lima laporan yang tengah diusut polisi terkait perkara penyebaran kabar bohong Ratna. “Semua kemungkinan bisa terjadi,” kata Argo di kantornya, Jakarta, Jumat (5/10).
(Baca: Dijerat Pasal Berlapis, Polisi Tahan Ratna Sarumpaet).
Kelima laporan tersebut tak hanya menyasar Ratna, juga calon presiden dan wakilnya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Amien Rais, Fadli Zon, Rachel Maryam, dan Rizal Ramli. Ada pula Nanik S Daeng, Ferdinand Hutahaean, Arief Puyuono, hingga Dahnil Anzar Simanjutak. Sementara Ratna telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penetapan mantan anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ini sebagai tersangka setelah polisi menangkapnya di Bandara Soekarno Hatta pada Kamis (4/10) malam. Ratna ditangkap ketika hendak pergi menghadiri The 11th Women Playrights International Conference 2018 di Santiago, Chile.
Dia telah ditahan oleh Polda Metro Jaya sejak tadi malam. Ratna akan mendekam sementara di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta untuk 20 hari pertama. (Baca juga: Prabowo Minta Maaf dan Persilakan Aparat Usut Kebohongan Ratna).
Menurut Argo, penahanan dilakukan dengan pertimbangan subyektivitas penyidik. Alasan tersebut antara lain agar Ratna tak melarikan diri, mengulangi perbuatan, dan menghilangkan barang bukti.
Penahanan Ratna dilakukan setelah menjalani pemeriksaan sejak pukul 13.00 WIB, kemarin. Selain Ratna, polisi sedianya menjadwalkan pemeriksaan terhadap Amien Rais. Hanya saja, Amien tak kunjung datang ke Polda Metro Jaya hingga malam harinya.
Argo mengatakan, tidak ada konfirmasi terkait absennya Amien dari pemeriksaan. Polisi lantas akan menjadwalkan kembali pemeriksaan Amien. “Nanti yang terpenting akan dipanggil untuk kedua kalinya,” kata Argo.
Seperti diketahui, kasus ini makin terang-benderang ketika Ratna mengakui merekayasa cerita penganiayaan dirinya di Bandung, Jawa Barat pada 21 September 2018. Kebohongan itu bermula setelah dia menjalani operasi penyedotan lemak di di pipi kiri dan kanan di Rumah Sakit Bedah Bina Estetika di Menteng, Jakarta.
Operasi penyedotan lemak sudah diakukan 3-4 kali di bawah penanganan dokter langganannya. Rumah sakit tersebut diketahui memiliki spesialisasi untuk memperindah kecantikan dan operasi plastik.
Selama sepekan, Ratna menyebarkan cerita bohong tentang pemukulan dirinya dan terus dia kembangkan karena digali pihak keluarga. “Cerita itu hanya berputar di keluarga saya dan hanya untuk anak saya. Tidak ada kaitannya dengan politik,” kata Ratna.
Namun, cerita bohong itu kemudian menyebar ke media sosial. Pada Selasa (2/10) kemarin beredar fotonya dalam keadaan wajah yang penuh bengkak dengan keterangan akibat pemukulan. (Baca: Heboh Kabar Penganiyaan Ratna Sarumpaet, Polisi Temukan Fakta Lain)
Dia, yang ketika itu anggota Badan Pemenangan Nasional pasangan calong presiden nomor urut 02, tetap mempertahankan cerita bohong saat bertemu Prabowo. “Sebenarnya saya sudah paham bahwa cerita ini salah, tapi saya tidak mencegah mereka,” kata dia. “Kali ini saya pencipta hoaks.”