Alasan Jokowi dan Parpol Pilih Ma'ruf Amin sebagai Cawapres

ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Editor: Yuliawati
9/8/2018, 19.51 WIB

Jokowi juga menjelaskan bahwa keputusan ini melewati proses pertimbangan, perenungan, dan mendengarkan saran banyak pihak. Selain itu keputusan ini disebutnya telah mendapatkan persetujuan oleh partai koalisi.

"Saya sampaikan karena ini keputusan yang sangat penting," katanya. 

Jokowi akan memastikan bersama Ma'ruf mendaftarkan pencalonannya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) besok pukul 09.00 WIB. Dia mengatakan akan mendatangi KPU bersama ketua umum dan sekretaris jenderal partai politik, beragkat dari Gedung Joang 45, Jakarta Pusat.

"Bersama Ketum, Sekjen, dan seluruh relawan," kata dia. (Baca juga: Sempat Ditolak NU, Mahfud Akan Berduet dengan Jokowi di Pilpres 2019)

Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy mengaku pemilihan Ma'ruf juga mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang rentan terpecah melalui isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA).

"Sehingga kami berdiskusi dengan Presiden yang kira-kira melambangkan religiusitas dan meredam kebencian yang muncul di media sosial," kata Romahurmuziy.

Romahurmuziy juga membantah nama Ma'ruf baru masuk saat terakhir. Dia mengaku PPP telah mengusulkan nama tersebut tanggal 3 Desember di Istana Kepresidenan Bogor, "Seperti yang disampaikan Presiden, Republik ini dibangun atas dasar nasionalisme dan religiusitas," katanya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution