(Baca juga: Siasat Gerindra dan PKS Dongkrak Suara di Pilgub Jabar dan Jateng)
Sebelumnya Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiande menyatakan salah satu pendongkrak meningkatnya suara Sudrajat-Syaikhu karena efek kampanye #2019GantiPresiden. Menurut dia, model kampanye tersebut cukup ampuh untuk membuat para pemilih melirik calon mereka.
Andre memaparkan partai pengusung Sudrajat-Syaikhu pasang strategi berkampanye di masa akhir menjelang pencoblosan. Sehingga, hasil kampanye baik secara nyata maupun dunia maya, tak terekam dalam survei. Dari berbagai survei, pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya menempati posisi ketiga dari empat kandidat.
Berdasarkan hasil rekapitulasi berdasarkan form C1 dari KPU Jawa Barat pada Jumat (29/6) yang mencapai 93,16%, perolehan suara Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum mencapai 33,12%. Elektabilitas Ridwan-Uu diikuti pasangan Sudrajat-Syaikhu sebesar 28,37%.
Kemudian, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi mendapatkan perolehan suara sebesar 25,86%. Sementara, Hasanuddin-Anton Charliyan mencapai 12,66%.
Sementara hasil perhitungan cepat beberapa lembaga survei menunjukkan Ridwan-UU unggul dengan beda suara sekitar 3% dari Sudrajat-Syaikhu.
Hingga kini, partai pendukung Sudrajat-Syaikhu menolak mengakui hasil perhitungan cepat, dan mengklaim perhitungan internal menunjukkan pasangannya unggul. "Masih ada peluang calon kami meraih suara terbanyak, tunggu hasil rekapitulasi KPU," kata Andre.