Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dilantik sebagai pimpinan Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR), Senin (26/3). Bersama Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Ahmad Basarah, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Cak Imin resmi menjabat sebagai Wakil Ketua MPR.
Ketiganya dilantik sebagai tindak lanjut atas adanya perubahan kedua Undang-undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3) menjadi UU No. 2 tahun 2018 tentang MD3. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapat satu kursi pimpinan ketua MPR, menunjuk ketua umumnya, Cak Imin mengisi jabatan pimpinan MPR.
Jabatan baru Cak Imin diperkirakan akan mendongkrak elektabilitasnya sebagai calon wakil presiden 2019. Sebagai Wakil Ketua MPR, Cak Imin bakal lebih sering turun ke berbagai daerah untuk menyosialisasikan kegiatan empat pilar MPR.
"Agar seluruh tantangan dan persoalan yang dihadapi dalam hal ancaman disintergrasi bangsa bisa diatasi," kata Cak Imin, usai pelantikan hari ini.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto enggan berkomentar lebih jauh mengenai potensi Cak Imin menjadi cawapres mendampingi calon presiden petahanan Joko Widodo (Jokowi). Meskipun bila elektabilitas Cak Imin bakal meningkat, hal itu dianggap bukan satu-satunya pertimbangan.
"Jadi pemimpin apalagi presiden dan wapres bukan sekedar elektoral, tapi juga tanggung jawab bagi bangsa dan negara," kata Hasto.
Hasto mengatakan saat ini PDIP dan partai pendukung lain masih mengkaji calon pendamping Jokowi. Mereka akan mengumumkan cawapres setelah pilkada pada Juni 2018.
(Baca juga: Megawati Kantongi Daftar Nama Cawapres Jokowi)
Dalam berbagai kesempatan, Cak Imin selalu mengutarakan niatnya menjadi cawapres dalam Pilpres mendatang. Sehari sebelum pelantikannya sebagai Wakil Ketua MPR, Cak Imin sempat berziarah mendatangi makam Ketua MPR RI Taufiq Kiemas di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Di depan makam, Cak Imin melantunkan doa lalu diikuti dengan tabur bunga. Setelah itu tangan kanannya menepuk batu nisan makam Taufiq. "Pak Taufiq, saya izin jadi Cawapresnya Pak Jokowi," kata Cak Imin, seperti dikutip dari Kompas, Minggu (25/3).
Sejak tahun lalu, PKB dan Cak Imin dalam berbagai kesempatan kerap mempromosikan diri sebagai cawapres dalam Pilpres 2019. Berbagai spanduk dan baliho pun telah terpasang di berbagai daerah berisi pengumuman kesiapan Cak Imin sebagai cawapres.
"Saya optimistis yang akan dipilih oleh Pak Jokowi adalah saya," kata Cak Imin saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Ihya Ulummadin, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (15/3).
Menilik berbagai hasil survei, elektabilitas Cak Imin merupakan yang terdepan sebagai cawapres perwakilan tokoh muslim. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pada 20-31 Desember 2018, Cak Imin mendapatkan elektabilitas sebagai tokoh muslim 14,9%.
(Baca juga: Survei Cawapres, AHY, Bersaing dengan Gatot Nurmantyo dan Cak Imin)
Posisinya lebih baik dibandingkan empat calon lainnya yakni Ketum PAN Zulkifli Hasan (3,8%), Gubernur NTB TGB M Zainul Majdi (2,2%), Presiden PKS Sohibul Iman (1,9%), dan Ketum PPP Romahurmuzy (1,1%).
Lembaga Alvara Research Center yang mengadakan survei pada 17 Januari - 7 Februari 2018 juga mengemukakan elektabilitas Muhaimin menempati posisi pertama, baik dari tokoh santri maupun Nadhlatul Ulama (NU) yang dianggap paling layak menjadi cawapres.
Dalam urutan tokoh santri yang layak menjadi cawapres, Muhaimin menempati posisi pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 17,1%. Posisinya disusul oleh Mahfud MD (26,3%) dan Khofifah Indar Parawansa (23,2%).
Adapun sebagai tokoh NU yang layak menjadi cawapres, Cak Imin menempati posisi pertama dengan perolehan elektabilitas sebesar 25,7%. Posisinya disusul oleh Mahfud MD (12,1%) dan Khofifah Indar Parawansa (10%).
Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan Cak Imin berupaya menjadi cawapres untuk pasangan Jokowi dan membuka peluang juga sebagai pendamping Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Yang penting buat kader PKB, Cak Imin maju baik sebagai cawapres atau capres di Pemilu 2019,” kata Lukman kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu.
Lukman mengatakan, poros ketiga pun bakal dijajaki sembari melobi kubu Jokowi atau Prabowo. Hingga kini, Cak Imin belum mendapatkan lampu hijau sebagai cawapres kedua tokoh tersebut. “Belum ada tanda-tandanya,” kata Lukman.
(Baca juga: Atasi Pamor Golkar yang Stagnan, Airlangga Diusulkan Jadi Cawapres)