Tiga Negara di Belakang Kapal Perusak Karang Raja Ampat

ANTARA FOTO/HO/Pemda Kabupaten Raja Ampat
FOTO DOKUMENTASI: Bongkahan koloni karang yang rusak disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (4/3). Tim Peneliti Sumber Daya Laut Universitas Papua, Conservation International, The Nature C
Penulis: Miftah Ardhian
Editor: Pingit Aria
24/3/2017, 15.34 WIB

Area yang rusak itu 11 kali lebih luas dari perkiraan pemerintah daerah yang hanya 1.600 meter persegi. "Itu butuh waktu bervariasi untuk recovery, bisa 50-100 tahun tergantung jenis terumbu karangnya," ujar Luhut.

(Baca juga: Pemerintah Akan Batasi Kapal Masuk ke Empat Wilayah Laut)

Setelah menyepakati jumlah luasan terumbu karang yang rusak, kedua tim survei akan melakukan analisis secara terpisah. Selanjutnya, kedua tim sepakat untuk bertemu kembali untuk membahas kesimpulan final hasil survei pada pekan pertama April di Jakarta.

Tindak lanjut pemerintah setelah disepakatinya jumlah luasan terumbu karang yang rusak tersebut adalah menghitung nilai kerugian. “Tim valuasi akan segera bergerak untuk menghitung nilai kerugian akibat rusaknya terumbu karang secara ekonomi,” kata Deputi Koordinasi Bidang Kedaulatan Maritim Kemenko Kemaritiman Arif Havas Oegroseno.

(Baca juga:  Kerusakan Karang Raja Ampat 11 Kali Lebih Luas dari Perkiraan)

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian