(Baca juga:  Dana Terbatas, Pertamina Hanya Bisa Danai 20 Persen Kilang Bontang)

“Dalam satu setengah bulan sudah harus susun studi kelayakannya, setelahnya kita lihat. Kira-kira dua bulan,” ujarnya.

Setyorini menjelaskan kapasitas kilang mini berada pada kisaran 3.000 barel per hari. Sedangkan jenis bahan bakar yang diolah adalah Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar saja.

Dia menyatakan bahwa apabila kilang tersebut mengolah lebih dari satu bahan bakar maka akan bertambah kompleksitasnya. “Dan itu akan berpengaruh kepada keekonomiannya,” ujarnya. Setelah kilang mini terbangun, maka perusahaan dapat melakukan distribusi solar ke wilayah sekitar.

Jika mengacu Peraturan Menteri ESDM Nomor 22 tahun 2016 tentang pelaksanaan pembangunan kilang minyak skala kecil di dalam negeri, terdapat beberapa insentif  seperti penyediaan bahan baku, harga produk dan penjualan hasil produk. Untuk kilang yang dibangun di dalam klaster misalnya, perusahaan dapat memperoleh bahan baku dari lapangan di dalam klaster, termasuk yang berasal dari lapangan minyak marjinal.

(Baca juga:  Pacu Produksi, Pemerintah Lelang Kilang Mini)

Untuk klaster Maluku, minyak mentah untuk kilang rencananya berasal dari Lapangan Oseil dan Bula. Tahun 2015, kedua lapangan itu memproduksi minyak sekitar 3.700 barel per hari.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution