Jadi Menteri ESDM, Arcandra Dibantu Dua Teman dari Amerika

Katadata
Dua orang staf Menteri ESDM Arcandra Tahar
29/7/2016, 19.55 WIB

Arcandra juga mengatakan ada tiga pilar yang harus dijalankan agar proses bisnis di sektor energi bisa berjalan baik. Pertama, mendefinisikan ulang proses bisnis sehingga transparan dan akuntabel. Kedua, mengubah pola pikir dari pelaku bisnis serta regulator agar mau menerima teknologi sebagai solusi untuk meningkatkan energi di Indonesia. (Baca: Luhut Bantu Arcandra Dobrak Masalah Kementerian Energi

Ketiga meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM). "Sehingga tidak gagap dalam memutuskan sesuatu," kata dia. 

Di sisi lain, sehari setelah Sudirman dicopot dan digantikan oleh Arcandra, tiga staf khusus Menteri ESDM memilih mengundurkan diri, Kamis (28/7). Tiga staf khusus itu yakni Widhyawan Prawiraatmaja, Nizar Suhendra dan Said Didu.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Katadata, mereka memutuskan mengundurkan diri agar Menteri ESDM yang baru bisa lebih leluasa menunjuk orang-orang yang lebih dipercaya untuk membantunya. Apalagi sesuai Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kementerian Negara bahwa masa tugas staf khusus berakhir sesuai dengan masa jabatan menteri yang bersangkutan

Meski mengundurkan diri, posisi Widhyawan sebagai Gubernur OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries), saat ini belum diputuskan. Begitu juga dengan beberapa unit Ad Hoc  seperti Unit Pengendali Kinerja yang sebelumnya dibentuk oleh Sudirman. “Masih menunggu arahan menteri baru,” ujar sumber tersebut. (Baca: 30 Program Strategis Migas Jadi Fokus Utama Menteri Arcandra)

Yang pasti, dalam rapat perdana Menteri ESDM dengan para pejabat tinggi di lingkungan kementeriannya, pimpinan unit Ad Hoc itu masih menghadiri rapat. Namun, unit-unit itu belum mempresentasikan programnya masing-masing kepada Menteri Arcandra.

Halaman: