Reshuffle Rabu Siang Ini, Sri Mulyani Bakal Masuk Kabinet

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Yura Syahrul
27/7/2016, 09.15 WIB

Presiden Joko Widodo kemungkinan akan mengumumkan perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja jilid II pada Rabu (27/7) siang ini. Perombakan yang menyasar banyak kursi menteri itu juga membawa masuknya kembali Sri Mulyani ke dalam kabinet.

“Sri Mulyani masuk kabinet,” kata sumber Katadata di pemerintahan, Rabu pagi ini. Untuk itu, Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut dikabarkan dipanggil  ke Istana Negara, Jakarta, oleh Presiden pada Rabu pagi ini.

Kemungkinan besar, Sri akan menjabat Menteri Keuangan, posisi yang pernah ditempatinya dulu pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan Bambang Brodjonegoro akan digeser untuk menempati kursi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) / Kepala Bappenas.

Sebelumnya, sempat beredar juga kabar, Sri akan menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang saat ini ditempati Darmin Nasution. Namun, beberapa sumber Katadata memastikan, Darmin tetap pada posisinya sebagai Menko Perekonomian.

(Baca: Sri Mulyani Memuji Dua Kebijakan Pemerintahan Jokowi)

Kabar kembali masuknya Sri ke dalam kabinet baru mulai berhembus sejak Selasa kemarin seiring kedatangannya ke Indonesia. Pada Selasa pagi, Direktur Pelaksana Bank Dunia ini berpidato dalam acara mengenai peran anak muda untuk pembangunan berkelanjutan di kampus Universitas Indonesia, Depok. Pada Kamis besok, Sri juga dijadwalkan berbicara dalam sebuah forum yang diselenggarakan oleh The Economist Group.

Nama Sri Mulyani sebenarnya sudah lama disebut-sebut untuk kembali masuk kabinet saat perombakan Kabinet Kerja jilid I, Agustus tahun lalu.

Kala itu, Sri disebut-sebut ditawari kursi Menko Perekonomian. Belakangan, posisi itu ditempati oleh Darmin Nasution. (Baca: Sri Mulyani-Rizal Ramli Masuk Bursa Menteri Ekonomi)

Selain tim ekonomi, Presiden juga dikabarkan merombak sejumlah pos penting di kabinetnya. Seperti diberitakan Katadata dari informasi yang dihimpun hingga pukul 22.00 WIB, tadi malam (26/7), setidaknya ada empat menteri yang didepak dari kabinet. Yaitu Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, Menteri PAN-RB Yuddy Crisnandi, Menteri Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, dan Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Namun, belakangan, sumber Katadata menyatakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli juga terdepak dari kabinet. Kabar itu diperkuat oleh cuitan Rizal di akun Twitter-nya, Rabu pagi ini. “Saya telah mencoba berbuat yang terbaik untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Terima kasih rakyat Indonesia.”

(Baca: Reshuffle Besok, Jokowi Rombak Setidaknya Delapan Pos di Kabinet)

Posisi yang ditinggalkan Rizal kemungkinan besar akan ditempati oleh Luhut Panjaitan, yang saat ini menjabat Menko Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam). Tapi, kabar lain menyebutkan, posisi Menko Kemaritiman akan diisi oleh politisi senior Partai Golkar, Siswono Yudo Husodo.

Sementara itu, posisi Menko Polhukam kabarnya akan ditempati oleh Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.

Sinyal masuknya bekas Panglima TNI itu ke kabinet muncul saat Wiranto menghadiri pelantikan Kapolri yang baru,Jenderal Tito Karnavian, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/7) dua pekan lalu. Saat itu, Wiranto dikabarkan juga berbicara dengan Presiden Jokowi.

Sedangkan kepada wartawan, Wiranto sempat berkomentar mengenai kabar perombakan kabinet. “Beliau (Jokowi) yang menentukan siapa yang perlu diganti dan dipertahankan. Presiden punya penilaian sendiri dan kita tidak perlu intervensi,” katanya.

(Baca: Dua Kader Hanura Terancam, Wiranto Masuk Bursa Kabinet)

Pada April lalu, nama Wiranto juga sempat disebut-sebut akan masuk kabinet pasca reshuffle kabinet jilid II. Ia menjadi calon menteri lantaran dua kader Partai Hanura didepak dari kabinet, yaitu Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Menteri PAN-RB Yuddy Crisnandi.