Presiden Joko Widodo dikabarkan tengah mempertimbangkan sejumlah opsi tim baru ekonomi terkait dengan rencana perombakan (reshuffle) kabinet jilid II. Rencana tersebut kemungkinan besar bakal dilaksanakan dalam waktu dekat ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata, Presiden berniat merombak setidaknya tiga pos menteri di bidang ekonomi. Yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
Yang menarik, perombakan itu kemungkinan hanya berupa pergeseran posisi di antara para menteri tersebut dan tidak ada menteri yang terpental dari kabinet. Untuk itu, menurut sumber Katadata, Presiden telah mempersiapkan beberapa opsi perombakan dan pergeseran tim ekonomi kabinet.
Opsi pertama adalah mengganti Bambang Brodjonegoro dengan Darmin Nasution.
Namun, posisi Darmin sebagai Menko Ekonomi tetap dipertahankan. Artinya, Darmin akan merangkap jabatan Menko Ekonomi dan Menteri Keuangan.
Sedangkan Bambang akan digeser untuk menempati posisi Menteri PPN/Kepala Bappenas. Adapun Sofyan berpeluang dirotasi ke pos Menteri Negara BUMN, yang saat ini ditempati Rini Soemarno. Rencana itu sejalan dengan kabar yang menyebutkan PDI Perjuangan tidak setuju dengan posisi Rini sebagai Menteri BUMN maupun anggota kabinet.
(Baca: Reshuffle Tertunda, Jokowi-Mega Belum Sepakat Nasib Rini)
Opsi kedua adalah menggeser Darmin untuk sepenuhnya menjabat Menteri Keuangan. Sedangkan kursi Menko Ekonomi ditempati oleh Rizal Ramli, yang saat ini menjabat Menko Bidang Kemaritiman. “Itu dengan catatan Presiden mempertahankan Pak Rizal di kabinet,” kata sumber Katadata di pemerintahan, beberapa hari lalu.
Menurut sumber Katadata itu, Presiden sudah bertemu dengan Darmin untuk membahas opsi pergeseran dan rangkap jabatan tersebut. “Sudah ada pertemuan tapi belum ada keputusan.”
Darmin menolak berkomentar mengenai kabar pergeseran posisi dan kemungkinan rangkap jabatan tersebut. Di kantornya, setelah bertemu dengan Presiden di Istana Jakarta, Selasa (12/7) sore, Darmin menyatakan pertemuan tersebut membahas upaya pemerintah mencegah kebakaran hutan. Selain itu, membahas standardisasi kelapa sawit, dan pelatihan pendidikan vokasional.
(Baca: Reshuffle Mendekat, Siswono Kandidat Kuat Wakil Golkar di Kabinet)
"Tapi tidak ada yang kalian (wartawan) ingin (tanyakan soal reshuffle)," katanya. Darmin juga tidak menjawab konfirmasi perihal kabar tawaran jabatan Menteri Keuangan tersebut dan memilih buru-buru masuk ke ruang kerjanya.
Rabu (13/7) pagi ini, Darmin kembali dipanggil oleh Presiden ke Istana Jakarta. Menurut sumber lain Katadata, pemanggilan itu masih terkait pembahasan upaya pencegahan kebakaran hutan.
Di tempat terpisah, Bambang Brodjonegoro tidak mau menanggapi serius mengenai kabar reshuffle dan pergeseran posisinya tersebut. "Ya pindah saja kemana-mana lah,” katanya seusai rakor koordinasi mengenai Komite Privatisasi di Kementerian Koordinator Perekonomian, Selasa (12/7) siang.
Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno juga menolak berkomentar perihal rencana perombakan tim ekonomi kabinet dalam waktu dekat ini. “Saya tidak tahu,” katanya kepada Katadata, Senin (11/7) lalu.
(Baca: Pos Baru untuk Pramono dan Rini di Kabinet Pasca Reshuffle)
Sebelumnya, Johan Budi, Juru Bicara Presiden Jokowi, menepis berbagai kabar terkait reshuffle kabinet tersebut. Hingga hari ini, kata dia, tidak ada informasi mengenai reshuffle. “Adalah kewenangan dan hak prerogatif Presiden untuk mengganti atau tidak mengganti menterinya,” kata Johan kepada Katadata, Senin (11/7) lalu.
Selain tim ekonomi kabinet, seperti diberitkan sebelumnya, rencana perombakan kabinet jilid II dalam hitungan hari ke depan ini juga menjadi pintu masuk wakil Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai partai pendukung ternyar pemerintah, ke dalam kabinet. Salah satu kandidat kuat perwakilan Golkar yang hampir dipastikan masuk ke kabinet adalah Siswono Yudo Husodo.
“Siswono masuk kabinet,” kata sumber Katadata, Senin (11/7).
Sumber yang lain menyatakan, politisi senior Partai Golkar yang pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Menteri Negara Perumahan Rakyat pada masa Presiden Soeharto ini, juga telah bertemu dengan Jokowi belum lama ini.
Posisi yang akan ditempati Siswono kemungkinan adalah Menko Kemaritiman. “Itu kalau Rizal diganti atau digeser ke Menko Perekonomian,” kata sumber tersebut.