Dipicu Wacana Pemangkasan Produksi, Harga Minyak Naik ke US$ 20/Barel

KATADATA
Ilustrasi Kilang Minyak. Harga minyak brent kembali bangkit ke level US$ 20 per barel setelah anjlok di bawah harga tersebut karena minimnya permintaan dan membanjirnya pasokan.
Editor: Ekarina
23/4/2020, 09.23 WIB

Negara produsen minyak dunia beserta sekutunya berusaha untuk mengambil kendali atas persediaan yang meningkat, dengan mengumumkan kesepakatan penurunan pasokan sebesar 9,7 juta barel per hari pada awal April.

Tetapi pemangkasan tampaknya terlambat guna mengimbangi kenaikan pasokan. Pasalnya, persediaan minyak di AS pekan lalu mencapai 518,6 juta barel, hanya terpaut 3% dari rekor sepanjang masa, kata Departemen Energi seperti dikutip Reuters.

(Baca: Ambruknya Harga Minyak yang Menambah Beban Ekonomi RI)

"Jika penyimpanan terus meningkat, dan mempertimbangkan pasokan minyak Arab Saudi, maka ruang penyimpanan akan mencapai kapasitas maksimum beberapa waktu mendatang," kata Direktur Berjangka Bob Yawger di Mizuho, New York.

Pada Selasa (21/4) kemarin, Arab Saudi mengatakan siap untuk mengambil tindakan ekstra bersama produsen lain. Pertemuan resmi OPEC dan sekutunya dijadwalkan berlangsung pada Juni mendatang.

Meski tanpa adanya perjanjian, kapasitas penyimpanan yang mulai menyempit dan lemahnya permintaan sudah pasti akan memaksa produsen mengurangi pasokan. Sebuah sumber  mengatakan, pasar berharap ada lebih banyak pengurangan produksi dari para anggota OPEC +.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan