Bos Pertamina akan Prioritaskan Subholding Hulu IPO Lebih Dulu

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyampaikan akan memprioritaskan IPO subholding hulu yang saat ini diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi.
15/6/2020, 17.42 WIB

PT Pertamina (Persero) tengah bersiap agar subholding perusahaan dapat segera melantai di bursa saham. Adapun, salah satu subholding yang diprioritaskan untuk segera IPO yakni subholding hulu yang operasionalnya dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan rencana IPO di bursa saham mempertimbangkan kebutuhan pendanaan perusahaan dalam mengembangkan potensi bisnis di sektor hulu.

Nicke mencontohkan pada pada pengelolaan Blok Rokan. Menurut dia, Pertamina membutuhkan mitra dalam mengelola Blok Rokan pasca alih kelola dengan Chevron pada 2021 rampung.

"Contoh untuk Rokan ketika ditetapkan sebagai pemenang, Pertamina harus berpartner. Jadi Pertamina harus melepas sebagian PI (participating interest), jadi kita kan lakukan itu," ujar Nikce dalam diksusi via streaming, Senin (15/6).

(Baca: Target Erick Thohir ke Nicke Widyawati: IPO 2 Anak Usaha Pertamina)

Di samping itu, menurut Nicke dengan melakukan IPO maka banyak aset hulu yang dapat terus dikembangkan. Apalagi mengingat dalam proses pengembangan di sektor hulu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

"Karena nanti 60% investasi di Pertamina untuk hulu karena tren migas cenderung menurun, jadi kita akan akuisisi hulu," ujar dia.

Menurut Nicke pembentukan subholding hulu juga bertujuan supaya aset per regional dapat terintegrasi secara keseluruhan. Hal ini dilakukan sebagai langkah efisiensi perusahaan dalam mengembangkan blok migas di setiap wilayah.

"Padahal kalau kita lihat misalnya di Sumatera ada wilayah kerja (WK) yang punya PHE dan ada WK punya PEP. Kami berpikir harusnya ini bisa dikelola secara sinergi," ujar dia.

(Baca: Nicke Widyawati Tunjuk Lima CEO Baru Subholding Pertamina)

Selain itu, Nicke pun menyebut pembentukan subholding hulu juga bertujuan untuk memangkas hambatan perusahaan dalam melakukan kegiatan eksplorasi oleh anak usaha.

Pasalnya, keterlambatan eksplorasi selama ini diketahui lantaran tiap anak usaha hulu tidak saling bersinergi. "Sehingga nanti resources bisa disinergikan, dan peralatan tidak lagi sendiri-sendiri," ujarnya.

Seperti diketahui, Pertamina telah menunjuk jajaran direksi untuk subholding hulu migas. Keputusan tersebut merupakan bagian dari peta jalan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dalam rangka pembentukan holding Migas.

Terdapat lima subholding yang telah dibentuk yakni Upstream Subholding yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina Hulu Energi; Gas Subholding  yang diserahkan kepada PT Perusahaan Gas Negara), serta Refinery & Petrochemical Subholding yang diserahkan kepada PT Kilang Pertamina Internasional.

(Baca: Pembentukan Lima Subholding Pertamina Menuai Pro dan Kontra)

Kemudian Power & NRE Subholding oleh  PT Pertamina Power Indonesia, dan Commercial & Trading Subholding yang diserahkan kepada PT Patra Niaga. Selain itu juga terdapat Shipping Company yang operasionalnya diserahkan kepada PT Pertamina International Shipping.

Reporter: Verda Nano Setiawan