Kasus Naik, Jokowi Minta Gugus Tugas Kendalikan Covid di 8 Provinsi

ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Presiden Joko Widodo (tengah) meninjau salah satu pusat perbelanjaan, di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/5/2020). Jokowi minta Gugus Tugas memfokuskan penanganan Covid-19 di 9 provinsi di Indonesia.
Penulis: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
13/7/2020, 12.18 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memfokuskan upaya pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan (testing, tracing, dan treatment atau 3T) kasus positif virus corona di delapan provinsi di Indonesia. Langkah ini dilakukan guna merespons peningkatan jumlah kasus corona di Tanah Air. 

Beberapa provinsi tersebut antara lain Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Papua.

Menurut Jokowi, ketiga upaya tersebut perlu diprioritaskan mengingat delapan provinsi tersebut merupakan wilayah dengan jumlah kasus positif corona tertinggi di Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia baru menembus rekor baru kasus corona sebanyak 2.657 orang pada Kamis (9/7).

(Baca: Kasus Covid-19 Melonjak, Anies Ultimatum Warga Jakarta)

"Saya minta ini diberikan prioritas khusus untuk yang testing, tracing. dan treatment ini di delapan provinsi," katanya  saat membuka rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/7).

Jokowi  juga mengatakan, target pemeriksaan sebesar 30 ribu spesimen harus bisa dicapai. Untuk itu, presiden memerintahkan segera dilakukan penambahan laboratorium di sejumlah daerah yang juga diikuti dengan penambahan mobile lab BSL-2 untuk tes PCR.

"Kami harapkan nantinya target sesuai yang saya sampaikan bisa tercapai," ujarnya. 

Dia menegaskan, upaya penelusuran untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) harus semakin ditingkatkan. Untuk upaya perawatan, Jokowi meminta fasilitas rumah sakit (RS) di delapan provinsi tersebut bisa ditambah. 

Adapun penambahan fasilitas ini antara lain berupa tempat tidur, alat pelindung diri (APD), obat, ventilator, dan kamar isolasi di berbagai RS di delapan provinsi tersebut. "Kalau memang kekurangan fasilitas RS, ini agar Kemenkes bisa menyampaikan kepada Menteri PUPR untuk segera diselesaikan," kata Jokowi.

Tak hanya untuk memaksimalkan pengendalian wabah, dia juga meminta adanya peningkatan pengendalian wilayah perbatasan, perjalanan, dan transportasi lintas wilayah. Ini dikarenakan kasus corona yang diimpor dari luar negeri ke Indonesia semakin meningkat dalam beberapa waktu terakhir, sehingga hal ini menurutnya harus menjadi perhatain semua pihak. 

(Baca: Positif Corona RI Bertambah 1.681 Kasus, Didominasi Orang Tanpa Gejala)

Untuk diketahui, penambahan kasus corona di Indonesia terus mencatat rekor baru, salah satunya di DKI Jakarta. 

Pemerintah provinsi DKI Jakarta melaporkan tambahan kasus virus corona sebanyak 359 kasus pada Sabtu (11/7) dan 404 kasus pada Minggu (12/7). Keduanya menjadi rekor baru tambahan kasus secara harian sejak pandemi berlangsung.

Hal ini juga membuat total kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta turut melonjak, yakni dari sekitar 4,1 ribu pada Jumat (10/7) menjadi hampir 4,5 ribu hingga pagi ini. Dengan begitu, total kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta kini mencapai 14,4 ribu kasus. Angka tersebut hanya berada di bawah Jawa Timur dengan total kasus di kisaran 16 ribu.

Reporter: Dimas Jarot Bayu