Jadi Distributor Vaksin Corona, Saham Indofarma & Kimia Farma Meroket

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Harga saham dua emiten BUMN farmasi melonjak usai ditunjuk menjadi distributor vaksin virus corona yang tengah dikembangkan Bio Farma dan Sinovac Biotech.
20/7/2020, 18.44 WIB

“Karena pelaku pasar masih mencermati perkembangan vaksin ini selanjutnya. Jadi ini hanya euforia jangka pendek saja,” kata Reza.

Di sisi lain, saham emiten bidang farmasi termasuk INAF dan KAEF selama pandemi corona ini termasuk yang paling prospektif. Alasannya, penjualan obat-obatan dan vitamin meningkat. “Ke depan dampak penjualan vaksin akan menjadi pemicu (kinerja) bagi emiten farmasi,” ujarnya.

(Baca: Vaksin Covid-19 Bio Farma-Sinovac Masuk Uji Klinis Tahap Ketiga)

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan Bio Farma bersama Sinovac Biotech berbeda dengan yang lain. Alasannya, vaksin ini dapat mencegah penularan beberapa jenis virus Covid-19 yang berkembang.

Covid-19 yang menyebar di Indonesia memiliki perbedaan dengan virus yang menyebar di Tiongkok. Pengujiannya dilakukan untuk mengukur keandalannya. "Itu yang kami lakukan, apakah memang cocok dan bisa mematikan virus corona yang ada di Indonesia?” katanya kepada awak media.

(Baca: Beban Melonjak, Kuartal I Indofarma Rugi Bersih Rp 21,42 Miliar)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah