Aneka Bansos & Subsidi Gaji Berlanjut hingga 2021 untuk Pacu Daya Beli

ANTARA FOTO/Makna Zaezar/nz.
Perajin di sentra kerajinan rotan di Jalan George Obos, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (30/7/2020). Pemerintah menyalurkan bantuan bagi UMKM sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Penulis: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
7/9/2020, 17.28 WIB

Di pihak lain, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh Banja mengatakan, BP Jamsostek telah mengantongi 14,4 juta nomor rekening dari target calon penerima sebanyak 15,7 juta.

"Sudah kami validasi berlapis sampai dengan tiga tahap, hingga jumlah data yang tervalidasi mencapai 11,5 juta," ujar dia.

Dari jumlah tersebut, ia telah menyerahkan data kepada Kementerian Ketenagakerjaan sebanyak 5,5 juta data peserta dalam dua gelombang. Pada pekan ini, BP Jamsostek juga akan menyerahkan data peserta gelombang III.

Menurutnya, ada dua alternatif tindakan atas nomor rekening pekerja yang tidak lolos validasi berlapis BP Jamsostek. Alternatif pertama, pihaknya akan mengembalikan data nomor rekening kepada perusahaan untuk melakukan konfirmasi ulang jika penyebabnya bukan karena ketidaksesuaian dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 14 Tahun 2020.

Kedua, data peserta yang tidak sesuai kriteria dalam Permenaker tidak akan dimasukkan dalam daftar penerima bantuan subsidi upah. Ia mencatat, jumlah data rekening peserta tidak valid ini mencapai 1,6 juta orang.

Ia mengatakan, BP Jamsostek akan terus mendorong perusahaan atau pemberi kerja untuk menyampaikan data nomor rekening peserta yang memenuhi persyaratan. Waktu penyampaian data pun telah diperpanjang hingga 15 September 2020.

"Kami juga berharap perusahaan mempercepat proses penyampaian data yang dikonfirmasi ulang," ujar dia.

Anggaran Vaksinasi

Selain untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah juga menyiapkan anggaran untuk vaksinasi pada 2021. Pemberian vaksin secara massal diharapkan dapat menghakhiri pandemi sehingga kegiatan ekonomi masyarakat pulih.

Besaran anggaran untuk vaksinasi, menurut Airlangga, mencapai Rp 37 triliun yang disiapkan secara multi years. Sebagaimana diketahui, Indonesia akan mendapatkan 290 juta dosis vaksin virus corona pada akhir 2021. Pemerintah telah menjalin kerja sama bilateral dengan sejumlah negara dalam pengembangan vaksin.

Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan Vaksin Merah Putih yang dilakukan oleh oleh konsorsium Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman bersama PT Bio Farma (Persero). Sejumlah perguruan tinggi dan instansi lainnya juga terlibat dalam pengembangan antivirus ini.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika