Adapun Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan investasi asing pada kuartal ketiga 2020 mulai naik jadi Rp 209 triliun atau 1,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Investasi asing paling banyak masih berasal dari Singapura mencapai US$ 2,49 miliar, naik dibandingkan kuartal III 2019 sebesar US$ 1,95 miliar. Pada kuartal II lalu, investasi asal Singapura sebesar US$ 1,95 miliar, anjlok dari kuartal I US$ 2,7 miliar.
Di posisi kedua pada kuartal III adalah Tiongkok dengan investasi mencapai US$ 1,08 miliar, naik tipis dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,02 miliar. Realisasi investasi tersebut juga lebih rendah dari kuartal II 2020 sebesar US$ 1,14 miliar.
Sedangkan, investasi terbesar ketiga berasal dari Jepang dengan nilai mencapai US$ 921,3 miliar, naik dari kuartal III 2019 sebesar US$ 881,38 miliar. Kemudian Hong Kong sebesar US$ 683,1 miliar dan Belanda US$ 517,4 miliar.
Sedangkan Presiden Joko Widodo mengatakan RI saat ini sedang menyiapkan tahapan lompatan ekonomi dengan UU Cipta Kerja. Dia lalu mengingatkan bahwa 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi nasional dan global sehingga RI perlu memanaskan mesin.
“Saya optimis kita semua mampu memanfaatkan peluang ini. Peluang terbuka dengan catatan bisa cepat dan efisien dari bangsa lain,” ujarnya.