Vaksin dan 3M, Penangkal Covid-19 yang Saling Melengkapi

Penemuan vaksin diakui sebagai bagian penting dalam upaya memutus rantai penyebaran virus corona. Tapi, sekalipun vaksin sudah tersedia, bukan berarti praktik protokol kesehatan 3M berhenti dilakukan.

Di Indonesia, pemerintah menaruh perhatian besar terhadap upaya penemuan vaksin Covid-19. Kemenkeu mencadangkan anggaran Rp 34,32 triliun untuk pengadaan vaksin, terdiri dari Rp 5 triliun untuk tahun ini dan Rp 29,23 triliun untuk pengadaan pada 2021.

Sejauh ini diketahui, efektivitas vaksin Covid-19 terbatas dalam upaya menciptakan sistem imun pada tubuh seseorang. Masa berlakunya diperkirakan paling cepat periode 6 bulan hingga 2 tahun. Menyadari hal ini, protokol kesehatan 3M perlu untuk terus menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat.

Dokter kepala instalasi gawat darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, Gia Pratama Putra, mengatakan bahwa mengobati memang tindakan penting, tetapi mencegah tetap lebih baik. Dan cara untuk menurunkan risiko infeksi adalah dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Caranya, dengan melakukan 3M dan meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas ini dengan memenuhi kebutuhan nutrisi secara cukup, istirahat cukup, dan olahraga rutin,” tuturnya mengutip pemberitaan resmi Satgas Covid-19, Jumat (13/11/2020).

Kalangan tenaga medis mengimbau masyarakat agar melakukan deteksi dini gejala Covid-19. Dengan harapan, tatkala datang ke rumah sakit belum dalam kondisi parah. Oleh karena itu, masyarakat pun sebaiknya tidak takut untuk memeriksakan diri demi mendapat penanganan optimal.