Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan nafas bernama GeNose buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan, sehingga siap dipasarkan dan diproduksi massal.
Ketua tim pengembang GeNose C19, Profesor Kuwat Triyana, mengatakan bahwa setelah izin edar diperoleh, maka timnya akan menyerahkan alat tersebut hasil produksi massal batch pertama yang didanai BIN dan Kementerian Riset dan Teknologi untuk didistribusikan, sebanyak 100 unit.
“Dengan 100 unit batch pertama yang akan dilepas, kami berharap dapat melakukan 120 tes per alat atau totalnya 12 ribu orang sehari,” kata Prof. Kuwat melalui pernyataan tertulis, dikutip dari laman resmi UGM, Sabtu (26/12).
Dia menjelaskan bahwa estimasi 120 tes per alat berdasarkan perhitungan bahwa setiap tes membutuhkan 3 menit termasuk pengambilan nafas, sehingga satu jam jumlah yang dapat dites sebanyak 20 orang dan jika alat tersebut efektif bekerja selama enam jam.
Menurutnya jumlah tes tersebut dapat diwujudkan jika distribusi GeNose tepat sasaran, seperti di bandara, stasiun, dan tempat keramaian lainnya termasuk di rumah sakit.
“Termasuk ke BNPB yang dapat mobile mendekati suspect Covid-19. Namun pada tahap ini tidak memungkinkan pengadaan GeNose C19 untuk keperluan pribadi,” kata dia.
Setelah mendapatkan izin edar GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim menargetkan untuk memproduksi 10 ribu unit hingga akhir Februari 2021. Ketika target tersebut tercapai, maka jumlah tes Covid-19 Indonesia akan menjadi yang tertinggi di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.
“Kemampuan melakukan tes sebanyak itu diharapkan akan dapat menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG) untuk segera isolasi atau tindakan perawatan sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,” papar Kuwat.
Selain dapat melakukan tes lebih banyak, biaya tes dengan GeNose C19 juga sangat terjangkau, yakni hanya Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat yakni sekitar 2 menit serta tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya. Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga akan lebih nyaman dibanding usap atau swab.
Adapun jumlah tes Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap harinya walaupun berfluktuasi, seperti terlihat pada databoks berikut ini.
Terakhir, pada Jumat (25/12), jumlah tes yang berhasil dilakukan di seluruh Indonesia mencapai 33.131 orang dengan hasil yang positif mencapai 7.259 orang. Adapun jumlah penduduk yang telah dites mencapai 4,7 juta orang.
Pemerintah terus mengimbau masyarakat menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penularan Covid-19. Khususnya gerakan 3M, yakni: mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak dari kerumunan.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan