Pemerintah telah memulai program vaksinasi Covid-19 tahap pertama pada pekan lalu. Pada tahap awal, vaksin virus corona diberikan kepada pejabat publik dan tenaga kesehatan.
Namun, data Kementerian kesehatan, terdapat 20.154 tenaga kesehatan yang tidak bisa diberi vaksin atau ditunda. Itu karena mereka merupakan penyintas Covid-19, memiliki komorbid, atau sedang hamil.
Meski begitu, jumlah tenaga medis yang sudah mendapatkan vaksin jauh lebih banyak. Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada lebih dari 132.000 tenaga kesehatan yang telah menerima vaksin Covi-19 pada 14-22 Januari 2021.
"Jumlah tersebut mencapai 22% dari total 598.483 tenaga kesehatan yang masuk vaksinasi tahap pertama," ujar Nadia seperti dilansir dari Antara pada Jumat (22/1).
Tenaga kesehatan yang telah divaksin itu berasal dari 13.535 fasilitas kesehatan yang ada di 92 kabupaten/kota di 34 provinsi. Adapun jumlah tenaga kesehatan yang akan divaksin Covid-19 di seluruh Indonesia mencapai 1,4 juta orang.
Pelaksanaan vaksinasi tersebutakan dibagi dalam dua tahap. Pada tahap pertama, sebanyak 598.483 tenaga kesehatan dan pada tahap kedua sebanyak 888.282 tenaga kesehatan.
"Vaksinasi kepada tenaga kesehatan akan terus berlangsung. Diharapkan hingga Februari kami mencapai target 1,4 juta tenaga kesehatan," ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan pemerintah menargetkan vaksinasi untuk 181,5 juta masyarakat Indonesia. Jumlah tersebut dianggap cukup untuk mencapai kekebalan kelompok.
"Cakupan untuk mendapatkan kekebalan kelompok harus 100 persen. Sehingga target 100 persen dari 181,5 juta tersebut harus bisa tercapai pada akhir 2021," ujar dia.
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan