Bisnis Konstruksi Turun, Laba Bersih Adhi Karya Kuartal I Anjlok 26%

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww.
Suasana aktivitas pengerjaan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek yang dikerjakan Adhi Karya di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Kamis (14/5/2020). Adhi Karya mencatatkan penurunan labar bersih pada kuartal I 2021.
4/5/2021, 09.16 WIB

PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan laba bersih senilai Rp 6,74 miliar pada triwulan I-2021. Raihan tersebut mengalami penurunan hingga 26,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 9,14 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dituliskan pada Selasa (4/5), penurunan laba bersih Adhi Karya disebabkan turunnya pendapatan usaha mereka. Tercatat pendapatan usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi itu mencapai Rp 2,11 triliun pada tiga bulan pertama tahun ini, turun 30,9% dari Rp 3,06 triliun pada triwulan I-2020.

Mayoritas pendapatan Adhi Karya berasal dari jasa konstruksi senilai Rp 1,73 triliun pada triwulan I-2021. Namun bisnis tersebut mengalami penurunan pendapatan sebesar 30,1% dari periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,48 triliun.

Bisnis EPC Adhi Karya dengan pendapatan Rp 33,53 miliar juga mengalami penurunan hingga 64,1% dari Rp 93,4 miliar. Bisnis properti dan real estat juga mengalami penurunan pendapatan 41,3% menjadi Rp 189 miliar.

Pendapatan dari investasi infrastruktur pada triwulan I-2021 senilai Rp 160,6 miliar juga menjadi salah satu penyebab penurunan pendapatan Adhi Karya. Mereka hanya berhasil membukukan Rp 164,8 miliar atau turun 2,5% secara tahunan.

Meski demikian efisiensi yang dilakukan oleh perseroan pada tiga bulan pertama 2021, mampu meminimalkan dampak penurunan pendapatan. Salah satunya beban pokok pendapatan yang senilai Rp 1,79 triliun atau turun 32,3% dibandingkan Rp 2,64 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Beban lainnya yang mampu diturunkan oleh Adhi Karya adalah administrasi sebesar 18,95% dari Rp 186,61 miliar menjadi Rp 145,73 miliar. Begitu juga dengan beban keuangan turun 4,81% dari Rp 186,73 miliar menjadi Rp 186,73 miliar.

Sedangkan jumlah aset Adhi Karya per Maret 2021 hanya Rp 37,54 triliun, turun 1,44% dari Desember 2020. Dari angka tersebut, jumlah aset lancar Adhi Karya senilai Rp 29,42 triliun, sedangkan aset tidak lancar mencapai Rp 8,12 triliun.

Adapun liabilitas Adhi Karya tercatat Rp 31,96 triliun per Maret 2021 atau menurun 1,71% sejak Desember 2020. Liabilitas jangka pendek perseroan mencapai Rp 26,32 triliun per Maret 2021, sedangkan liabilitas jangka panjang mencapai Rp 5,63 triliun.

Reporter: Ihya Ulum Aldin